get app
inews
Aa Text
Read Next : Ketua DPR Minta Pemerintah Bergerak Cepat Optimalkan Kuota dan Persiapan Ibadah Haji 2022

Hari Arafah Keutamaan Serta Amalan yang Dapat Dikerjakan

Rabu, 15 Juni 2022 | 13:52 WIB
header img
HARI Arafah pada 9 Dzulhijjah mempunyai keutamaan dan sangat dimuliakan. Pada hari itu seluruh jamaah haji berkumpul di Padang Arafah. (Foto: MPI)

HARI Arafah pada 9 Dzulhijjah mempunyai keutamaan dan sangat dimuliakan. Pada hari itu seluruh jamaah haji berkumpul di Padang Arafah.

Mereka berkumpul untuk melakukan wukuf sebagai salah satu rangkaian ibadah haji dan jadi puncaknya haji.

Hari Arafah merupakan sebuah hari di mana orang yang dipanggil oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk berhaji sedang melaksanakan salah satu rukun ibadah haji, yaitu wukuf di Arafah. Pada Hari Arafah pun memiliki banyak keutamaan atau keistimewaan.

Adapun keutamaanya yakni:

Pembebesan dari neraka di Hari Arafah 

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, 

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ

“Tidak ada hari dimana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak dari hari Arafah. Dan sungguh Allah mendekat, kemudian membanggakan hamba-hamba-Nya kepada para malaikat, seraya berfirman: Apa yang mereka inginkan.” [HR. Muslim dari Aisyah radhiyallahu’anha]

Pada saat Hari Arafah sangat dianjuran perbanyak doa dan zikir. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, 

خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ 

“Sebaik-baik doa adalah doa di hari Arafah, dan sebaik-baik dzikir yang aku ucapkan dan juga diucapkan para nabi sebelumku adalah, 

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ 

“Laa ilaaha illallah, wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu, wa huwa ‘alaa kulli syaiin Qodiir” (Tidak ada yang berhak disembah selain Allah yang satu saja, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya kekuasaan dan milik-Nya segala pujian, dan Dia Maha Mampu atas segala sesuatu).” [HR. At-Tirmidzi dari Abdullah bin 'Amr bin Al-'Ash radhiyallahu’anhuma, Shahihut Targhib: 1536]

Dalam hadits yang mulia ini terkandung pelajaran bahwa diantara adab berdoa adalah memuji Allah ta’ala, dan sebaik-baik pujian dzikir terbaik ini.

Bisa jadi pula doa yang dimaksud untuk dibaca di hari Arafah adalah dzikir tersebut, sebagaimana hadits, 

كان أكثر دعاء النبي صلى الله عليه وسلم يوم عرفة لا إله إلا الله

“Kebanyakan doa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam di hari Arafah adalah: Laa ilaaha illallah.” [HR. Ahmad dari Ibn Amr radhiyallahu'anhuma]

Al-Husain Al-Marudzi rahimahullah berkata, 

سألت سفيان بن عيينة عن أفضل الدعاء يوم عرفة فقال : لا إله إلا الله

“Aku bertanya kepada Sufyan bin ‘Uyainah tentang doa yang paling afdhal di hari Arafah. Beliau berkata: Laa ilaaha illallah.” [Mir’atul Mafatih, 9/140]

Dzikir ini yang paling afdhal karena mengandung tauhid, memurnikan ibadah hanya kepada Allah ta’ala dan menafikan semua bentuk ibadah kepada selain-Nya, sedang tauhid adalah kewajiban hamba terbesar dan amalan yang paling dicintai Allah ta'ala.

Ajuran Puasa untuk Selain Jamaah Haji

Di hari Arafah, jama'ah haji melakukan wukuf di Arafah dan agar kuat untuk memperbanyak doa dan dzikir di padang Arafah, maka puasa hanya disunnahkan bagi yang tidak berhaji.

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, 

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ

 “Puasa hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah) aku harap kepada Allah dapat menghapus dosa tahun yang sebelumnya dan tahun yang setelahnya.” [HR. Muslim dari Abu Qotadah radhiyallahu’anhu]

Asy-Syaikhul ‘Allaamah Ibnu Baz rahimahullah berkata, “Mayoritas ulama berkata: Sesungguhnya mengamalkan kewajiban-kewajiban dan meninggalkan dosa-dosa besar dapat menghapus dosa-dosa kecil. Adapun dosa-dosa besar tidak dapat dihapus kecuali dengan taubat kepada Allah subhanahu wa ta’ala.” [Fatawa Nur ‘alad Darb, 6/64]

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut