BOGOR, iNews.id - Pergeseran tanah yang terjadi di Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor berdampak satu rumah milik warga nyaris ambruk serta sejumlah akses jalan hancur hingga tidak bisa dilalui. Kamis (16/6/2022).
Staff Kedaruratan dan Logistik (Ratik) pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jalaludin mengatakan, pergeseran tanah terjadi di Desa Sukawangi, asa tiga titik lokasi yang memgalami pergeseran di Desa tersebut.
"Laporan baru kami terima, pergeseran tanah ini terjadi di Kampung Gombang Lega, RT.01,02,03/RW.06, Desa Sukawangi," ungkapnya
Menurut Jalal, pergeseran tanah terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi dan kontur tanah yang labil."Dikarenakan Hujan dengan intensitas tinggi yang cukup lama dan kontur tanah yang labil sehingga mengakibatkan pergeseran tanah," tuturnya.
Menurut Jalal, akibat kejadian tersebut, Fasilitas Umum (Fasum) jalan alternatif Bogor-Cianjur mengalami pergeseran dengan panjang lebih dari 2 Kilometer."
"Jalan Gombong Lega Alternatif Kabupaten Bogor dan Cianjur mengalami pergeseran tanah dengan panjang jalan 2,4 KM, lebar jalan 3 meter, yang terdampak pergeseran kurang lebih 550 meter," ujarnya.
Selain berdampak pada Fasum, sejumlah warga pun terancam kediamannya mengalami pergeseran tanah.
Foto : Istimewa
"Warga Kampung Gombong Lega, Rt.02/06 total 9 KK/ 30 Jiwa dan RT.03/06 Jumlah 1 KK/ 4 Jiwa kediamannya terancam terkena dampak dari pergeseran tanah tersebut," tutur Jalal.
Selain 10 rumah dengan 34 jiwa, ada pula satu villa milik warga yang juga terancam terkena dampak pergeseran tanah.
"Satu Unit Vila Milik M.Fikri Yudha Pratama di Rt.01/06 juga turut terancam," jelasnya.
Saat ini tanah masih bergeser dan sebagian jalan sudah diperbaiki oleh warga setempat serta memasang tali pengukur pergerakan tanah.
"Dari hasil analisa, kondisi tanah yang labil mengakibatkan pergeseran dan pergerakan pada tanah, akibatnya sawah dan ladang cabai serta jahe milik warga sekitar 30 hektare terdampak dan beberapa rumah yang jaraknya 50-300 meter pun turut terancam pergeseran," pungkasnya.
Editor : Furqon Munawar