BogorRaya, iNews.id - Sebanyak 73 sekolah di Kota Bogor melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan pembatasan selama dua pekan. Sementara itu, lonjakan kasus positif Covid-19 di Kota Bogor juga tak luput dari perhatian.
"Lonjakan kasus itu yang kita khawatirkan. Kemarin kita blow up ke masyarakat, bahwa larangan mudik, pembatasan-pembatasan kegiatan kemasyarakatan, termasuk keagamaan tujuannya adalah agar tidak terjadi ledakan kasus, termasuk untuk target PTM bulan Juli," kata Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim saat meninjau kesiapan uji coba PTM di Sekolah Kesatuan Bogor.
Untuk itu, lanjut Dedie, jika memang ledakan kasus terjadi dalam beberapa pekan ke depan, akan ada pertimbangan khusus dalam pelaksanaan PTM itu sendiri. Apalagi, jika Kota Bogor masuk kembali ke Zona Merah.
"Bila hal itu terjadi, maka kita tertinggal dengan daerah lain yang sudah melaksanakan PTM. Itulah yang selalu kita sampaikan kepada masyarakat bahwa kedisiplinan, ketaatan, kekompakan kita sangat tuntut," katanya.
Meski begitu, Dedie mengaku berterima kasih dengan sekolah atau lembaga pendidikan yang sudah memaksimalkan protokol kesehatan (prokes) jelang PTM ini. Agar terus diingat, bahwa konsistensi dan kedisiplinan sekolah dalam menjaga prokes juga menjadi perhatian penting.
Sementara itu, Ketua Pengurus Yayasan Kesatuan Bogor, Irhoan Tanudiredja mengaku selama persiapan jelang PTM, pihak sekolah selalu berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik), Dinas Kesehatan (Dinkes), dan Satgas Covid-19.
"Kita akan ikuti aturan dan arahan dari dinas, tentunya harus kapasitas 50 persen, harus ada perizinan orang tua. Jadi seluruh protap kesehatan maupun protap dari PTM yang memang sudah disiapkan oleh Dinas Pendidikan, itu yang akan kita ikuti," tambahnya.
Seperti diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menggelar uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) mulai 31 Mei.
Editor : Hilman Hilmansyah