JAKARTA,iNews.id - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Jakarta, Ujang Komarudin mengakui, kecerdasan akademik memang penting untuk calon panglima TNI. Namun kecerdasan akademik bukanlah satu-satunya seseorang bisa sukses dan mampu memimpin suatu organisasi dalam hal ini TNI.
"Dalam konteks pemilihan Panglima TNI itu, yang terpenting adalah kepala staf calon Panglima TNI memenuhi persyaratan UU. Dan loyal kepada Presiden serta Panglima TNI. Kalau bisa berpendidikan tinggi, kalau tidak pun ya tak masalah," ujar Ujang Komarudin di Jakarta, Rabu (13/10/2021).
Direktur Indonesia Politican Review itu menegaskan, sosok menjadi panglima TNI selain loyal kepada Presiden juga harus bisa menjaga NKRI dari berbagai rongrongan dengan penuh wibawa. Selain itu yang perlu diingat mampu mensejahterakan para prajurit.
"Selain itu calon panglima TNI harus berintegritas, diterima di internal dan rakyat Indonesia," tandasnya.
Ujang menyebut, Panglima TNI harus bersama-sama dengan rakyat menjaga NKRI dari berbagai ronrongan. Apalagi saat ini di Papua masih sering terjadi gejolak. Oleh karenanya TNI mesti bisa mengatasinya agar NKRI bisa tetap utuh.
"Lalu juga tantangan Panglima TNI ke depan itu perang cyber. Ini yang perlu diantisipasi dan diperkuat," tandasnya.
Terkait siapa sosok yang bisa memenuhi syarat itu, dengan diplomatis Ujang mengatakan, "Tentu yang tahu itu presiden. Hak Prerogatif beliau. Biar presiden yang memilih dan menentukan," tandasnya.
Saat ini ada dua nama perwira tingga bintang 4 yang mencuat kuat dan digadang-gadang akan menggantikan posisi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yakni KSAL Laksamana Yudo Margono dan KSAD Jenderal Andika Perkasa.
Namun siapa nantinya yang akan dipilih untuk menggantikan Panglima TNI Hadi Tjahjanto adalah hak prerogatif dari Presiden Jokowi.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta