Selain Latief, Suhud, sahabat dekat dari Latief juga turut serta mengibarkan bendera Merah Putih untuk pertama kali. Pria kelahiran tahun 1920 ini menjadi anggota Barisan Pelopor yang didirikan Jepang.Sebelum memulai tugas mulianya pada 17 Agustus 1945 sebagai pengibar bendera, ia juga mengambil peran penting dalam perjuangan kemerdekaan.
Pada 14 Agustus 1945, Suhud dan beberapa anggota Barisan Pelopor ditugaskan untuk menjaga keluarga Soekarno. Sayangnya, pada 16 Agustus, ia kecolongan atas aksi diculiknya Soekarno oleh golongan pemuda (Sukarni dan Chaerul Saleh) yang menjadi awal mula terjadinya peristiwa Rengasdengklok.
3. SK. Trimurti
Surastri Karma Trimurti adalah perempuan asal Surakarta yang lahir pada 11 Mei 1912. Melansir artikel Sejarah dan Budaya bertajuk ‘S.K. Trimurti: Pejuang Perempuan Indonesia’, ia dikenal sebagai seorang wartawan yang tulisan-tulisannya kerap membuat panas pemerintah Belanda.
Meskipun sering mendapat sorotan tajam dari kolonial, semangatnya tidak pernah padam. Ia semakin berani dan terus menuliskan apa yang menjadi pemikirannya.
Ketika Proklamasi kemerdekaan, S.K Trimurti sebenarnya diminta untuk mengibarkan bendera pusaka. Namun, ia menolak dan mengatakan bahwa pengibaran sebaiknya diambil alih oleh prajurit. Tanpa instruksi, Latief Hendraningrat yang mengenakan seragam PETA maju dan mengibarkan bendera bersama S. Suhud.
Editor : Furqon Munawar