3 Posisi Bercinta Beresiko Bikin Cedera hingga Mr P Patah, Pria Harus Tahu 

JAKARTA, iNews.id - Setiap orang punya gaya dan posisi bercinta favoritnya masing-masing. Namun, dari sekian banyak gaya bercinta, ternyata beberapa di antaranya memiliki tingkat risiko yang tinggi bagi pria.

Sebelum menjalaninya, kita juga perlu membekali diri dengan sejumlah informasi tentang seks aman. Karena pada dasarnya, bercinta seharusnya menjadi momen intim bersama pasangan.

Berikut tiga posisi bercinta berbahaya buat pria. Para ilmuwan juga menjelaskan bahwa tiga posisi populer ini membuat pria berisiko mengalami patah tulang Mr.P.

1. Misionaris

Posisi bercinta yang berbahaya bagi pria adalah misionaris. Posisi dasar ini ternyata mempunyai peluang untuk mematahkan penis pria. 

Penelitian yang dipublikasikan di International Journal of Impotence Research yang meneliti 90 pasien antara usia 18 dan 66 menemukan bahwa ada 23 kasus yang menyebabkan masalah atau cidera pada penis.

2. Woman on top (WOT)

Posisi bercinta berbahaya di urutan kedua adah woman on top (WOT). Sebuah tim peneliti Kanada telah menemukan bahwa posisi seks ini paling berbahaya bagi pria. 

Dalam penelitian itu disebutkan bahwa ketika perempuan berada di atas, dia biasanya mengontrol gerakan mereka dengan seluruh berat tubuhnya mendarat di penis yang ereksi, sehingga mereka tidak dapat menghentikannya ketika penis mengalami penetrasi yang salah. Penelitian tersebut dipublikasikan di jurnal Advances in Urology.

Namun, posisi WOT sangat disukai mayoritas wanita. Pasalnya, posisi ini langung menuju titik G sport perempuan, sehingga mereka mudah mendapatkan orgasme.

3. Doggy style

Posisi bercinta berbahaya yang satu ini cukup populer, yaitu terkenal dengan istilah doggy style, yang dalam penelitian  terjadi 37 kasus yang dapat menyebabkan cidera pada pria. 

Ilustrasi bercinta.(Foto: Ist)

Akan tetapi, doggy style mayoritas disukai kaum pria. Pasalnya, para pria merasakan sensasi tersendiri karena merasa menjadi bos yang pengatur ritme dan penentu permainan.

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta