Logo Network
Network

Risiko Penularan Varian Omicron, Reuni 212 Diminta Batal 

Agustina Wulandari
.
Selasa, 30 November 2021 | 17:33 WIB
Risiko Penularan Varian Omicron, Reuni 212 Diminta Batal 
Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah RI Sultan B Najamudin

 

Jakarta, iNews.id - Alumni aksi 212 disarankan untuk mengurungkan niat melakukan Reuni 212 pada 2 Desember nanti. Hal itu disampaikan Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah RI Sultan B Najamudin 

Sultan menyampaikan permintaan tersebut didasarkan pada kekhawatiran, mengingat tengah terjadi peningkatan angka kasus positif harian dan adanya ledakan varian baru Covid-19 jenis Omicron di banyak negara.

"Kami sangat menghargai dan mendukung setiap gerakan aksi damai umat Islam yang mengarah pada ukhuwah dan dakwah, namun karena situasi bangsa saat ini sedang dalam proses pemulihan yang sulit, maka kami harap para tokoh umat untuk bersedia mengendalikan mobilitas masyarakat yang saat ini mulai bergerak menuju ke jakarta dan sekitarnya," ujar Sultan dalam keterangan tertulisnya pada Senin (29/11).

Menurutnya, meskipun pemerintah dan pihak keamanan tidak melarang aksi damai ini dilaksanakan, jangan sampai kita lupa diri dan tidak peka dengan kondisi nasional yang sangat membutuhkan perilaku tertib protokol kesehatan dari masyarakat. Demi kebaikan bersama, Sebaiknya batalkan saja Reuni 212 kali ini.

"Umat Islam Indonesia harus menjadi pioneer dan teladan bagi umat lainnya dalam segala upaya preventif dan pemulihan sosial ekonomi bangsa dari ancaman pandemi Covid-19 yang masih terus bermutasi. Mari kita hargai dan hormati kerja keras ulil amri," ucapnya.

Ia menambahkan, tingkat kerumunan massa aksi 212 yang jumlahnya jutaan belum layak untuk diterapkan saat ini. "Jangan menganggap remeh dengan penyebaran Covid-19. Jangan sampai akan ada klaster 212 nantinya. Itu akan merugikan kita semua," tuturnya.

Oleh karena itu, Sultan mengingatkan agar umat Islam tidak mudah terprovokasi dan harus memilki kesadaran ber-islam secara wajar, jangan hanya menuruti keinginan sebagian orang yang senang memanfaatkan kekuatan politik umat.

Seperti diketahui, dunia kembali diresahkan dengan munculnya varian baru Covid-19 di Afrika Selatan. Epidemiolog dari Griffifth University Australia Dicky Budiman menyebut, varian baru Omicron tersebut disebut-sebut 5 kali lebih menular daripada virus corona asli, SARS-CoV-2 yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China 2019 lalu.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa virus corona (Covid-19) varian Omicron atau yang dikenal sebagai B.1.1.529 kemungkinan besar memiliki kecepatan dalam penularan dan mampu menurunkan kemampuan antibodi dari infeksi alamiah dan vaksinasi.

Editor : Hilman Hilmansyah

Follow Berita iNews Bogor di Google News

Bagikan Artikel Ini