get app
inews
Aa Read Next : Ramai Soal Hak Angket, Trust Indonesia: Cuma Gertak Sambal Buat Bargaining

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Masuk Parpol, Pilih Mana?

Jum'at, 03 Desember 2021 | 09:04 WIB
header img
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengunjungi Provinsi Daerah Istimewa (DIY) Yogyakarta guna menjalani sejumlah agenda kolaborasi 2 provinsi, Rabu (1/12/2021). Foto/Ist

Jakarta, iNews.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengutarakan keinginannya untuk bergabung dengan salah satu partai politik (parpol) pada 2022. Akan tetapi, Ridwan Kamil yang biasa disapa Kang Emil ini belum membocorkan nama parpol yang menjadi tujuannya.

Ridwan Kamil hanya mengisyaratkan parpol tersebut yang paling Pancasilais. Lalu, parpol apa yang dimaksud Ridwan Kamil (RK) tersebut?

"Kalau untuk urusan pilpres, masih belum jelas RK akan masuk partai mana," kata Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin kepada SINDOnews, Jumat (3/12/2021).

Karena, kata Ujang, semua ketua umum partai itu akan maju juga sebagai capres dan cawapres. "Namun jika untuk pencalonan menjadi gubernur lagi kedua kalinya, mungkin bisa masuk Golkar atau Nasdem. Untuk pilpres agak sulit," tuturnya.

Sebab, menurut dia, semua ketua umum parpol yang punya hak lebih untuk bisa menjadi capres atau cawapres. "Kecuali partai yang tak punya kandidat seperti Nasdem, itu bisa dukung figur di luar kader. Bisa dukung Anies, mungkin bisa juga dukung RK," imbuhnya.

Namun, dia melihat Nasdem lebih dekat ke Anies Baswedan. "Karena soal irisan JK (Jusuf Kalla, red) yang jadi mentor Anies dekat dengan Surya Paloh. Jadi masih belum jelas, RK akan berlabuh ke partai mana. Masih meraba-raba. Masih ngintip. Masih cari yang mau menerima," pungkasnya.

Sementara itu, Pengamat Politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam mengatakan semua parpol yang lolos sebagai peserta pemilu berlandaskan Pancasila. "Meski demikian, dalam pernyataan lanjutan, ia menyebut partai tengah. Kalau merujuk tengah secara ideologi bisa saja Nasdem, Golkar, atau PDIP," kata Arif kepada SINDOnews secara terpisah.

Namun, Arif mengingatkan bahwa Partai Nasdem sempat mengungkapkan rencana untuk menggelar konvensi guna mencari sosok capres. "Saya kira jika masuk Nasdem tentu harus melewati mekanisme rekrutmen. Jika misalnya melalui konvensi tentu mesti mengikuti konvensi," kata Arif.

Politikus Partai Nasdem Taufiqulhadi mengungkapkan hubungan partainya dengan Ridwan Kamil sudah berlangsung lama dan terus meningkat. "Tidak pernah turun. Ridwan Kamil menyadari betul bagaimana totalitas Nasdem berada di belakangnya. Dan memang bila Nasdem mendukung seseorang tidak pernah setengah-setengah," kata Taufiqulhadi kepada SINDOnews dihubungi terpisah.

Politikus Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago mengaku hingga saat ini belum mendengar kabar Ridwan Kamil ingin masuk ke partainya. "Wah alhamdullilah jika beliau mau jadi kader Nasdem. Sejauh ini hubungan kami baik-baik saja, kan Nasdem yang pertama kali mendukung Kang Emil saat nyagub," pungkasnya.
 

Editor : Hilman Hilmansyah

Follow Berita iNews Bogor di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut