Kata Selamat Natal Ingin Diganti Jadi Liburan Bahagia, Begini Reaksi Paus Fransiskus
Kamis, 09 Desember 2021 | 10:26 WIB

Dalam dokumen internal setebal 32 halaman, yang diumumkan oleh Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pekan lalu, para pejabat Eropa direkomendasikan untuk menggunakan bahasa inklusif untuk mengurangi formulasi yang terkait dengan gender, etnisitas, dan orientasi.
Secara khusus, karyawan diminta untuk menyebut periode Natal sebagai "musim liburan", karena orang memiliki tradisi dan kalender agama yang berbeda. Selain itu, teks dokumen tersebut berisi rekomendasi untuk mengabaikan salam “tuan dan nyonya”, menggantinya dengan “rekan-rekan yang terhormat.”
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta