Saat ini, di Perpustakaan Kota Bogor sudah menerapkan konsep PISA. Hal ini terlihat dengan penyediaan ruang untuk anak-anak bermain dan belajar. Begitu juga dengan penyediaan buku-buku untuk anak-anak yang tentunya ramah anak. Tak hanya itu, memiliki ruangan atau auditorium untuk anak-anak mendengarkan dongeng, menonton film-film yang ramah anak.
Hanya saja, di Perpustakaan Kota Bogor belum terdapat banner atau tulisan yang menyebutkan bahwa ruangan ramah anak. Begitu juga dengan di taman bacaan yang ada Kelurahan Cimahpar, Menteng, Sindang Barang sudah terdapat perpustakaan keliling dan taman bacaan yang ramah anak. Taman bacaan yang ramah anak ini syaratnya harus menyediakan buku-buku untuk anak dan buku tersebut ramah anak. Misalnya di Kelurahan Menteng, perpustakaan kelilingnya menggunakan motor bekas penarik sampah. Dimodifikasi sedemikian rupa motor tersebut menjadi perpusatkaan keliling.
"Orangtua saat ini harus membatasi dan mengetahui apa yang disukai oleh anak dalam hal mencari informasi melalui gadget dan akses internet,” ujarnya.
Foto : iNewsBogor.id/ist.
Pemkot melalui DP3A dan dinas terkait sudah mendukung dalam penyediaan tempat bagi anak untuk mendapatkan informasi yang layak sekaligus mengasah kreativitas anak. Ini penting agar pengembangan PISA bisa merata ke seluruh wilayah Kota Bogor. Namun sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat agar PISA dapat menjadi tempat bagi anak untuk mengasah minat dan bakatnya, masih kurang. Makanya mulai 2023 ini, DP3A mulai massif melakukan sosialisasi PISA ini.
Editor : Furqon Munawar