Menurut Fadjry, kerjasama antara Kementerian Pertanian dan Perhimpi telah berlangsung sejak Perhimpi berdiri 44 tahun yang lalu, khususnya dalam hal pemanfaatan sumberdaya iklim.
"Sumber daya iklim seperti cuaca, air, dan lingkungan harus bisa menjadi faktor produksi pertanian yang terstandar dalam setiap prosesnya,” tuturnya.
Wakil Ketua Dewan Penasehat Perhimpi Yonny Koesmaryono menyebutkan pada masa lalu, Indonesia sudah membuktikan diri bisa beradaptasi dengan El Nino. Untuk menghadapi El Nino kali ini, Yonny mengharapkan pemerintah bisa menjadi fasilitator dengan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM).
"Perlu ada sinergi antar komponen. Misal penyuluh dalam diseminasi dan pengawalan program, lalu juga dinas terkait dana penyediaan sarana dan prasarana,” ungkapnya.
Mentan SYL foto bersama narasumber dan peserta FGD terkait el Nino di Bogor. (Foto : Istimewa).
Sebagai bagian dari upaya memberdayakan petani, kapasitas sistem informasi digital perlu ditingkatkan. "Petani harus diberdayakan dengan telepon genggamnya. IPB sudah memiliki program untuk itu. Begitu juga Kementan. Lewat teleponnya, petani bisa terinformasikan tentang varietas yang tepat untuk kondisi iklim dan lahannya,” jelas Yonny.
Editor : Furqon Munawar