Selain mengurangi biaya secara signifikan, pembangunan infrastruktur berbasis maritim akan membantu mengurangi kesenjangan ekonomi dan daya saing antar daerah, terutama antara Jawa dan daerah di luar Jawa.
Biaya logistik yang mahal di Indonesia juga berdampak pada menurunnya minat investor asing untuk berinvestasi di negara ini, karena efisiensi merupakan salah satu faktor daya tarik investasi.
"Borosnya biaya logistik menjadi salah satu penyebab borosnya imvestasi di Indonesia," ujar Amin.
Indonesia juga memiliki nilai Incremental Capital Output Ratio (ICOR) yang cukup tinggi, yaitu sekitar 7,3. Artinya, dibutuhkan biaya modal yang tinggi untuk menghasilkan 1 output (produk), sedangkan di negara-negara ASEAN lainnya, ICOR lebih rendah, yaitu di bawah 4.
Amin menyebut ada enam indikator performa LPI, termasuk perdagangan dan transportasi, manajemen bea cukai dan perbatasan, kualitas layanan logistik, ketepatan waktu pengiriman, kemampuan untuk melacak kiriman, dan harga pengiriman internasional yang kompetitif. Rata-rata dari keenam hal tersebut menunjukkan nilai LPI yang rendah untuk Indonesia.
"Soal pungutan liar, efisiensi waktu, dan konektivitas antar fasilitas logistik nasional, masih menjadi PR besar bagi Indonesia," kata dia.
Editor : Ifan Jafar Siddik