JAKARTA, iNewsBogor.id - Seorang siswa SMA di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menusukkan pisau kepada teman sekelasnya sebagai akibat sering menjadi korban perundungan atau bullying.
Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda, mengatakan perundungan yang terjadi di dunia nyata memiliki kaitan dengan isu mengenai konten negatif di media sosial.
"Ada pemicu kenapa perilaku bullying, perilaku jalan pintas menggunakan kekerasan ini menjadi terjadi terus menerus (terjadi) di dunia dan lembaga pendidikan kita," ujar Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda kepada wartawan, Kamis (3/8/2023).
Huda mengusulkan pembatasan konten kekerasan yang tersebar di platform media sosial sebagai tindakan pencegahan.
Menurut dia, pelarangan akses siswa terhadap konten-konten negatif adalah langkah yang penting untuk melindungi mereka dari perilaku bully dan kecenderungan menggunakan kekerasan sebagai jalan pintas.
"Konten media yang cenderung negatif itu menurut saya perlu ada proteksi, perlu ada pelarangan pembatasan akses para pelajar terhadap konten-konten yang membawa sikap anak anak yang cenderung mudah mem-bully dan membawa anak mengambil jalan pintas melalui kekerasan," jelasnya.
Selain itu, Huda juga menyebut bahwa beberapa negara telah melaksanakan praktik pembatasan konten negatif sebelumnya.
Namun, perlu dicatat bahwa meskipun menjadi korban perundungan, Huda menegaskan bahwa dia tidak mendukung tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pelajar.
Mengenai kasus penikaman yang terjadi di Banjarmasin, Huda menyerahkan proses selanjutnya kepada pihak-pihak yang berwenang.
Sebagai informasi, penikaman tersebut melibatkan siswa berinisial MR (15) sebagai pelaku dan AR (15) sebagai korban.
Polisi mengungkapkan bahwa AR melakukan aksi tersebut karena merasa sakit hati atas seringnya menjadi sasaran perundungan oleh MR.
"Pelaku menerangkan karena sakit hati kepada korban. Karena korban saat itu membully pelaku dan saat itu ada teman-temannya pelaku juga di situ. Dan memang pelaku dari dulu sering di-bully jadi bukan sekali dua kali," kata Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin Kompol Thomas Afrian.
Editor : Ifan Jafar Siddik