BOGOR, iNewsBogor.id - Hujan adalah salah satu karunia Allah yang sangat penting bagi kehidupan di bumi. Dalam ajaran Islam, turunnya hujan dianggap sebagai tanda rahmat Allah dan anugerah-Nya kepada umat manusia. Hujan memiliki peran vital dalam pertanian, penyediaan air minum, dan memelihara alam semesta.
Oleh karena itu, doa turun hujan merupakan praktik spiritual yang dilakukan oleh umat Islam ketika mereka merindukan turunnya hujan, terutama dalam situasi kekeringan atau kebutuhan mendesak akan air.
Doa turun hujan dalam Islam adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mengakui ketergantungan penuh manusia pada-Nya. Doa ini juga mencerminkan keyakinan umat Islam bahwa hanya Allah yang memiliki kendali atas cuaca dan hujan.
Berikut ini adalah doa turun hujan yang diajarkan dalam Islam:
اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا مَرِيئًا مُرِيعًا نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍ عَاجِلًا غَيْرَ آجِلٍ.
Artinya: "Ya Allah, berikanlah kepada kami hujan yang bermanfaat, lembut, menyegarkan, dan bermanfaat tanpa membahayakan, segera dan bukan ditunda."
Doa ini mencerminkan permohonan yang tulus kepada Allah untuk mengirimkan hujan yang dapat membasahi tanah dan memberikan manfaat kepada manusia. Permohonan ini mengandung harapan akan hujan yang lembut, tidak merusak, dan segera turun untuk memenuhi kebutuhan akan air.
Umat Islam percaya bahwa hujan adalah rahmat Allah yang diberikan sebagai tanggapan atas doa-doanya.
Selain doa yang disebutkan di atas, terdapat berbagai variasi doa turun hujan yang diajarkan dalam tradisi Islam. Ini bisa berbeda-beda sesuai dengan budaya dan tradisi lokal di berbagai negara.
Namun, pesan inti dari doa-doa ini adalah untuk memohon kepada Allah atas karunia-Nya yang berlimpah dalam bentuk hujan yang menyuburkan dan menyegarkan.
Doa turun hujan dalam Islam adalah contoh nyata bagaimana keyakinan agama dapat menjadi sumber inspirasi bagi praktik spiritual yang memelihara lingkungan dan memberdayakan manusia untuk menghadapi tantangan alam. Ini adalah ungkapan kepatuhan, rasa syukur, dan pengharapan umat Islam terhadap karunia Allah yang tak ternilai.
Editor : Ifan Jafar Siddik