BOGOR, iNewsBogor.id - Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Bogor menjadi sorotan utama seiring dengan meningkatnya perhatian dari pemerintah daerah.
Dalam konteks ini, Difia, perusahaan yang bergerak di industri fashion kulit, menonjol sebagai salah satu pelaku UMKM yang sukses menghadapi tantangan dan meraih kesuksesan.
Annisa Fitriani, pendiri Difia Indonesia, seorang pengusaha muda yang mengkhususkan diri dalam produksi heels, sandal, tas, dan clutch berbahan dasar kulit sintetis virotec. Produk-produk Difia tidak hanya dikenal karena harganya yang bersaing tetapi juga karena kualitasnya yang premium.
Perjalanan Annisa dalam dunia bisnis dimulai dari hobi pribadinya. Sebagai lulusan Sekolah Vokasi IPB University, ia memulai karirnya sebagai dropshipper untuk produk fashion. Ketertarikannya pada sandal, sepatu, dan dunia fashion mendorongnya untuk mendirikan Difia.
Dalam menjalankan bisnisnya, Difia awalnya bermitra dengan pengrajin garment. Proses produksi dimulai dari desain produk yang kemudian diwujudkan oleh pengrajin menjadi barang jadi. Dengan fokus pada desain dan kualitas, Difia berhasil memperluas jangkauan pemasarannya ke platform online seperti Shopee dan Tokopedia.
Namun, tantangan muncul ketika pasar online dipenuhi dengan persaingan yang ketat. Annisa dan timnya memutuskan untuk membedakan diri dengan menghadirkan produk unik, seperti laptop sleeve dan tas selempang pria, yang menargetkan segmen pasar tertentu.
Selain strategi pemasaran yang inovatif, Difia juga menjalin kemitraan dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. Melalui kemitraan ini, mereka mendapatkan bimbingan, pelatihan, dan dukungan pendanaan, yang secara signifikan meningkatkan ketenaran merek Difia di mata masyarakat.
Pameran produk di berbagai lokasi, termasuk di IKEA, menjadi salah satu cara Difia memperluas cakupan pemasarannya. Meskipun penjualan utama masih berasal dari kanal online, Difia telah meraih pengakuan di kalangan konsumen dan bahkan berhasil mengekspor produknya ke luar negeri, mencatat prestasi yang signifikan di pasar internasional.
Tantangan terbesar Difia terjadi saat melakukan transisi dari tahap awal, yang hanya fokus pada penjualan sandal dan sepatu, ke ekspansi ke dunia marketplace. Persaingan yang ketat dan pertempuran harga menjadi kendala utama, tetapi dengan ketekunan dan strategi yang tepat, Difia berhasil mengatasi rintangan tersebut.
Secara keseluruhan, perjalanan Difia mencerminkan dinamika dan tantangan yang dihadapi UMKM dalam mengembangkan bisnisnya. Kesuksesannya menunjukkan bahwa dengan inovasi, kualitas produk yang baik, dan dukungan yang tepat, UMKM dapat berkembang dan bersaing di pasar yang kompetitif.
Editor : Ifan Jafar Siddik