Manfaat Pustu ini juga diakui salah-seorang warga RT 11/06, Inah (42). "Alhamdulillah saya cocok berobat di Pustu. Obat-obatnya paten. Dokter dan bidannya melayani dengan baik,' ungkapnya.
Mengenai adanya pungutan yang ditarik terhadap pasien senilai Rp 5000 hal itu dianggap wajar. "Biaya itu kan buat administrasi sama seperti kalau berobat di Puskesmas Klapanunggal juga segitu biayanya. Udah dapat obat dan dilayani dokter atau bidan," terangnya.
Terkait biaya 5000 rupiah tersebut, petugas Pustu Ela mengaku biaya tersebut merupakan ketentuan dari Puskemas klapanunggal. "Ini kebijakan pemerintah, bukan dari Pustu. Bahkan bila pakai kartu asuransi atau BPJS tidak dipungut biaya sama sekali," jelasnya.
Selain puskesmas, perhatian PPLI juga terlihat dari dukungan pembangunan infrastruktur di Desa Nambo. "Di RT 11 RW 06 ini PPLI mensupport beberapa pembangunan seperti mushola dan sarana pendidikan," ujar Ketua RT 11 RW 06, Lanin Saptadipura.
Sarana dan prasarana pendidikan anak salah satu jadi target CSR PPLI di Desa Nambo, Kabupaten Bogor. (Foto : Istimewa)
Disaat musim kemarau kemarin, lanjut Lanin RT-nya mendapatkan bantuan air bersih. "Lebih dari 70 tangki. Kebetulan banyak sumur warga kering karena kemarau. PPLI langsung merespon dengan mendistribusikan air bersih. Alhamdulillah kebutuhan air akhirnya tercukupi," terangnya.
Editor : Furqon Munawar