BOGOR, iNewsBogor.id - Di tengah meningkatnya harga pupuk, petani harus tetap bisa mengaksesnya. Untuk membuat petani tetap bisa mendapatkan pupuk dengan mudah, dibutuhkan penambahan kios pupuk bersubsidi dan kartu tani untuk kelompok yang memenuhi syarat. Demikian dikatakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Ravindra Airlangga pada pertemuannya dengan para petani di Kampung Cinagara, Desa Cinagara, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Selasa, (12/12/2023).
Dalam pertemuan tersebut, sejumlah petani mengeluhkan kesulitan mendapatkan pupuk subsidi. "Saya Haji Bubun boga sawah ngan pupuk urea na hargana teh lima rebu naha ari patani sejen mun meuli ukur dua rebu genep ratus rupiah " (saya punya sawah ditanami padi tapi kenapa pupuknya harganya lima ribu rupiah per kilonya sementara petani lain kalau beli cuman dua ribu enam ratus rupiah),” tanya Haji Bubun, salah seorang petani yang hadir kepada Ravindra.
Kepada para petani, Anggota DPR RI yang duduk di Komisi IV itu mengakui ada kenaikan harga pupuk di pasar dunia. Menurutnya, hal diantaranya disebabkan naiknya harga bahan baku karena konflik geopolitik Russia Ukraina dan belum cukupnya produksi dalam negeri untuk memenuhi permintaan kebutuhan.
Namun walaupun harga naik, Ravindra berharap itu tidak membuat petani yang memenuhi syarat kehilangan akses. Karena itu jumlah kios pupuk bersubsidi harus ditambah.
“Dengan demikian, warga yang sudah mendapatkan kartu tani, bisa semakin mudah mendapatkan pupuk bersubsidi,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Ravindra juga menekankan kembali tentang pentingnya program Pekarangan Lestari. Warga pada level rumah tangga bisa memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam cabe. Upaya ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan menekan harga cabe.
Program Pekarangan Lestara, menurut Ravindra, terbukti berhasil menekan pengeluaran harian rumah tangga disebabkan kenaikan harga cabe diantaranya cabe rawit merah.
Editor : Furqon Munawar