BOGOR, iNewsBogor.id - Wali Kota Bogor, Bima Arya, melibatkan generasi muda dari peserta Project 100 dalam merancang perencanaan penataan ruang publik di Kota Bogor.
Keterlibatan Project 100 dimulai saat rapat perencanaan penataan ruang publik di Teras Sukasari, dihadiri oleh kepala dinas, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan unsur wilayah pada Selasa (16/1/2024).
Ada tiga agenda pembahasan yang dilakukan, yaitu penataan ruang publik di area pasar, kolong jembatan Otista, dan Alun-alun Kota Bogor.
Sebelumnya, para peserta Project 100 telah melakukan tugas lapangan dengan bimbingan mentor dan menyusun skema serta pemetaan masalah. Selanjutnya, mereka mengikuti rapat internal bersama Wali Kota Bogor dan jajaran Pemkot Bogor.
Project Manager, Jihan Naufaliza, menjelaskan bahwa 30 peserta Project 100 dibagi menjadi tiga klaster, masing-masing terkait penataan ruang publik, transportasi, dan pasar.
"Hari ini adalah bagian dari klaster penataan ruang publik. Sejak pukul 08.00 WIB, kita mengikuti rapat dengan berbagai pembahasan, seperti penataan kolong jembatan dari sisi regulasi, keamanan, dan desain, serta penataan sentra kuliner di Alun-alun," ujarnya.
Setelah rapat perencanaan, Bima Arya mengajak peserta untuk meninjau lokasi kolong Jembatan Otista dan Alun-alun Bogor. Mereka dapat melihat langsung proses perencanaan, yang melibatkan berbagai pembahasan.
Selain memberikan mentoring kepada peserta, Bima Arya juga mendorong mereka untuk menyampaikan ide dan gagasan yang dapat dieksekusi.
Salah satu peserta Project 100, Akram Musthafa, menyatakan bahwa kegiatan ini memberikan kesan yang menyenangkan dan peningkatan pengetahuan serta pengalaman. Ia merasa beruntung bisa terlibat dalam pembahasan perencanaan langsung dengan Wali Kota Bogor, yang juga menjadi pembina Project 100.
"Pak Wali sangat detail dan teknis dalam membahas penataan kolong jembatan. Kami dapat belajar mengenai penataan pedagang kaki lima, penataan ruang terbuka di Alun-alun dengan konsep 70:30, dan mendapatkan kesempatan emas untuk belajar tentang pemerintahan," ungkapnya.
Editor : Ifan Jafar Siddik