BOGOR, iNewsBogor.id - Optimisme Bima Arya Sugiarto terhadap kemunculan calon walikota muda di Kota Bogor, seperti Sendi Fardiansyah, dalam Pilkada November 2024, menandai bukaan jalan bagi generasi penerus.
Sebagai mantan walikota Bogor, Bima Arya melihat pentingnya memberi peluang kepada generasi muda untuk memimpin, meski dia menekankan bahwa keberanian hanyalah salah satu modal dari banyak modal yang diperlukan.
Menurut Bima, selain keberanian, seorang pemimpin muda harus memiliki gagasan konstruktif untuk memajukan Kota Bogor. Dalam wawancara dengan media di Kota Bogor, Bima juga menyoroti pengorbanan yang dibutuhkan, termasuk waktu dan tenaga, serta risiko yang harus dihadapi.
“Muda juga harus diiringi dengan satu keberanian dan keyakinan bahwa untuk menjadi pemimpin itu ada pengorbanan. Salah satunya, pengorbanan waktu dan tenaga untuk melayani rakyat sepenuh hati. Termasuk, didalamnya juga ada resiko tinggi yang macam-macam,” katanya kepada pers di Kota Bogor, pekan lalu.
Sendi Fardiansyah, sebagai salah satu calon walikota muda, telah mendaftar ke beberapa partai politik dan menyampaikan tekadnya untuk berkontribusi pada kemajuan Kota Bogor. Dia memiliki sejumlah gagasan dan program, termasuk tagline "Bogor Hepi" yang menekankan pentingnya kebahagiaan warga.
Terkait isu dinasti yang sering muncul, Sendi menyatakan bahwa dia akan merespons sesuai dengan saran Bima Arya, dengan fokus pada kerja keras. Dia menegaskan bahwa posisinya sebagai sekretaris pribadi Ibu Iriana Jokowi adalah atas dasar profesionalisme, bukan karena hubungan keluarga.
“Kang Bima kan bilang, biarkan saja isu dinasi itu bergulir. Dan biarkan rakyat yang menilai. Yang pasti, posisi saya sebagai sekpri Ibu Iriana Jokowi, itu bukan sebagai saudara, tapi sebagai profesional yang dipercaya beliau karena tugas dan pekerjaan saya,” tegasnya.
Dalam upayanya untuk memperjuangkan visi dan misinya, Sendi menegaskan pentingnya menjaga niat baik, fokus pada pelayanan yang diberikan, dan tidak terpengaruh oleh tudingan-tudingan yang tidak beralasan.
“Sepanjang kita punya niat baik, jangan membuang energi kita melayani hal-hal yang tak perlu. Dan jangan bermimpi semua orang akan suka ke kita. Yang penting, luruskan niat dengan kebersihan hati dan ketulusan untuk mengabdi,” tandasnya.
Editor : Ifan Jafar Siddik