get app
inews
Aa Text
Read Next : Aksi Unjuk Rasa Satu Tahun Genosida di Palestina, YKMI Serukan Boikot Produk Terafiliasi Israel

Danone-AQUA Catut Nama Gus Nadir, PeranNU: Bikin Masyarakat Bingung Soal Boikot Produk

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:42 WIB
header img
Sekjen PeranNU, Mulyadin Permana. (Foto : Istimewa/AJL)

JAKARTA, iNewsBogor.id - Sekjen PeranNU (Pergerakan Aktivis Nahdliyin Nusantara) Mulyadin Permana menyebut pencatutan nama Cendikiawan Nahdlatul Ulama, Nadirsyah Hosen oleh Danone-AQUA itu melanggar kode etik jurnalistik.

Sebab, pencatutan nama tersebut tidak atas dasar konfirmasi atau persetujuan dari Gus Nadir. Hal itu disampaikannya saat Diskusi dengan tema 'Melawan Aksi Kotor Mencatut Nama Ulama' Di Kafe Tendean, Jl. Kapten Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Minggu (19/5/2024) siang.

"Itu sudah melanggar (kode etik jurnalistik). Sebab tidak boleh ada pencatutan nama," ucap Mulyadin.

"Mungkin karena dianggapnya ulama dan profesornya ini mungkin sangat moderat, jadi bisa namanya dikutip (tanpa izin) gitu," sambungnya.

Mulyadin beranggapan ketika berita itu dibaca masyarakat, maka dapat menimbulkan asumsi-asumsi liar dari pembaca dan masyarakat.

"Kalau misalnya orang lain yang membaca, timbul spekulasi buruk. Karena seorang Profesor muslim tampak mendukung produk yang terafiliasi dengan Israel. Jadi (dia) seolah menolak boikot. Nggak usah boikot. Itu kan (masyarakat) membaca itu jadinya bingung," kata dia.

Selanjutnya, Mulyadin berharap, agar kejadian serupa tak terulang kembali. Sebab, hal itu dapat merugikan orang lain terkhusus bagi citranya para ulama dan tokoh Islam Indonesia.

"Hal yang sangat tidak bisa diterima secara jurnalistik. Kita sebagai umat Islam, tentu tidak boleh begitu," imbuhnya.

Sebelumnya, di akun sosial media Instagram pribadinya Nadirsyah Hosen @nadirsyahhosen_official merasa dirugikan karena pencatutan nama oleh perusahaan air minum kemasan AQUA dan CNN yang dilakukan tanpa persetujuannya.

"Kutipan asal catut nama ini merugikan saya selaku pribadi maupun profesional sebagai akademisi dalam isu yang sensitif di kalangan umat," tulis Gus Nadir sapaan karibnya di sosial media miliknya.

Menurut dia, hal tersebut dapat menciderai integritasnya selaku tokoh agama di Indonesia. "Khususnya oleh kalangan Nahdlatul Ulama, melalui pendapat dan opini saya yang tersebar di sejumlah buku, artikel, ceramah maupun medsos," kata dia.

Lantas, ia pun melayangkan protes kepada pihak AQUA dan CNN yang memberitakannya. "Saya menyampaikan protes kepada pihak @sehataqua dan @cnnindonesia atas berita ads alias konten berbayar dari pihak @danoneindonesia yang dimuat di CNN Indonesia pada Senin 13 Mei 2024," ungkap Gus Nadir.

Dia merasa tidak pernah dihubungi terkait pemberitaan tersebut. "Saya tidak pernah dihubungi oleh pihak Danone dan AQUA serta tidak pernah diwawancarai oleh @cnnindonesia soal ini," pungkasnya.

Selanjutnya, ia pun meminta pihak terkait untuk membuat klarifikasi permintaan maaf terhadap dirinya."Saya meminta pihak @danoneindonesia @sehataqua dan @cnnindonesia meminta maaf secara resmi dan menghapus nama saya dalam pemberitaan tersebut," ungkap dia.

"Saya tunggu i'tikad baiknya yah. Kalau tidak direspon, akan ada langkah selanjutnya. Pencatutan nama dan opini saya ini merupakan masalah yang sangat serius dan sangat merugikan saya serta bisa berakibat pada tindakan hukum," imbuhnya.

Editor : Furqon Munawar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut