Pengakuan salah seorang warga, Mak Udah, sumurnya mengeluarkan bau tak sedap beberapa bulan terakhir akibat terkena dampak limbah. Ia terpaksa harus membeli air mineral kemasan galon, dalam sehari bisa hingga dua galon untuk minum dan kebutuhan sehari-hari.
"Saya setiap hari beli satu hingga dua galon air seharga lima hingga sepuluh ribu rupiah per galon, untuk minum dan kebutuhan lainya, sementara untuk mencuci , air sumur tersebut berbau pada pakaian," ujar Mak Udah dengan nada bersungut.
Menurut pengakuan warga, Jumat (24/05/24) lalu, pihak Muspika Leuwisadeng telah mendatangi lokasi gudang limbah kecap tersebut, turut juga Kapolsek dan Satpol PP. Namun hingga hari ini gudang tersebut masih banyak limbah yang belum di angkut.
Aparat Kepolisian dan Satpol PP Kecamatan Leuwisadeng Kabupaten Bogor, tengah menyisir gudang penampungan plastik limbah. (Foto : iNewsBogor.id/Wildan)
"Waktu Jumat kemarin sudah di datangi pihak Kepolisian dan Satpol PP Kecamatan Leuwisadeng, tapi sampai sekarang itu limbah masih ada juga," pungkas warga.
Editor : Furqon Munawar