get app
inews
Aa Text
Read Next : Urusan Beras Belum Tertangani, Presiden Terpilih Prabowo Diusulkan Evaluasi Bapanas 

Badan Pangan Nasional Pantau Pasar Baru Suryakencana: Ketersediaan dan Keamanan Pangan Terjamin

Kamis, 04 Juli 2024 | 14:11 WIB
header img
Badan Pangan Nasional cek ketersediaan bahan pokokndi Pasar Bogor, Kamis (4/7). Foto: iNewsBofor.id/ Andy Firmansyah

BOGOR, iNewsBogor.idBadan Pangan Nasional (Bapanas) hari ini melakukan pemantauan di Pasar Baru Suryakencana, Bogor, sebagai bagian dari upaya memastikan ketersediaan dan keanekaragaman konsumsi serta keamanan pangan di wilayah Jabodetabek. Kegiatan ini dilakukan sesuai arahan Presiden dan Kepala Badan Pangan Nasional.

Direktur Pengawasan Penerapan Standar Keamanan dan Mutu Pangan Bapanas, Anas, menyatakan bahwa pemantauan ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan pangan pokok yang penting serta menjamin keamanannya.

“Alhamdulillah, dari hasil tinjauan kami, ketersediaan pangan dalam kondisi aman. Harga juga sudah mulai turun setelah sebelumnya sempat tinggi,” ujar Anas.

Anas menambahkan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras semua pihak terkait, termasuk dukungan dari sektor hulu.

“Kami di Badan Pangan Nasional hanya melakukan manajemen ketersediaan dan keamanan pangan. Dukungan dari hulu juga sangat baik, sehingga hasil pemantauan di Pasar Baru Suryakencana hari ini sangat memuaskan,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, dilakukan juga uji cepat di laboratorium oleh Direktorat Pengawasan Keamanan Pangan. Hasilnya menunjukkan bahwa tiga komoditi yang diuji formalin semuanya negatif. Enam komoditi yang diuji pestisida juga negatif, dengan residu di bawah ambang batas. Uji timbal pada beberapa komoditi juga menunjukkan hasil negatif.

“Ini tentu suatu kesyukuran. Biasanya, sebagai penanggung jawab, saya merasa khawatir menghadapi pasar dengan uji tiba-tiba. Namun, alhamdulillah, semua komoditi yang disampel hari ini memberikan ketenangan bagi konsumen dalam berbelanja bahan pangan segar, baik dari tumbuhan, hewan, maupun ikan,” kata Anas.

Terkait harga pangan, Anas mengungkapkan bahwa sebagian besar komoditi mengalami penurunan harga.

“Kecuali Minyakita yang mengalami kenaikan Rp1.000 dari harga label, komoditi lainnya berada di bawah rata-rata,” jelasnya.

Untuk uji formalin, komoditi yang diuji meliputi ayam dan ikan kembung. Sedangkan untuk uji pestisida, komoditi yang diuji adalah kentang, cabai merah, cabai rawit, dan selada. Uji timbal dilakukan pada kentang, selada, lada merah, cabai rawit, ikan, ayam, dan ikan kembung. Semua hasil uji menunjukkan hasil negatif.

Anas juga menjelaskan langkah-langkah yang akan diambil jika ditemukan hasil positif dalam uji laboratorium di daerah lain.

"Kami akan langsung melakukan koordinasi dengan dinas terkait. Misalnya, jika ikan ditemukan mengandung formalin, kami akan berkoordinasi dengan dinas perikanan setempat. Laporan akan disampaikan minimal kepada Sekda untuk penelusuran dan pembinaan. Jika pembinaan tidak berhasil, maka komoditi tersebut akan dimusnahkan,” tegas Anas.

Dengan pemantauan dan pengawasan yang intensif, Badan Pangan Nasional berharap dapat terus memastikan ketersediaan dan keamanan pangan bagi masyarakat, khususnya di wilayah Jabodetabek.

Editor : Ifan Jafar Siddik

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut