BOGOR, iNewsBogor.id - Menyambut HUT Kemerdekaan Indonesia, berbagai komponen masyarakat juga korporasi berpartisipasi turut serta memeriahkannya dengan menggelar berbagai agenda, dari apel bendera hingga lomba.
Perusahaan pengolah limbah bahan berbahaya beracun (B3) PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) pun tak ketinggalan menggelar upacara bendera berlokasi di lapangan terbuka depan Kantor Utama PPLI, Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Sabtu (17/8/2024).
Mengawali amanatnya saat menjadi Inspektur Upacara peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI di lingkungan PPLI, Manajer perusahaan, Akhmad Radinal mengingatkan peran penting PPLI dalam menjaga dan memelihara ekossistem dampak dari industrialisasi yang bekembang pesat di Indonesia.
Tampak para pekerja PPLI berseragam kerja dengan sikap sempurna mengikuti upacara bendera dalam rangka memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan RI. (Foto : Istimewa/iNewsBogor.id)
"Sebagai perusahaan yang memiliki core bisnis di bidang limbah, kita telah berpartisipasi melindungi dan menjaga bumi dari ancaman kerusakan alam akibat pencemaran limbah B3. Kita telah turut berkontribusi menjaga ekosistem di indonesia dari dampak negatif perkembangan industri di tanah air yang kian pesat," ujar Akhmad Radinal.
Radinal yang juga salah satu manager di PPLI tersebut mengajak seluruh karyawan merasa bangga sebagai bagian dari PPLI. "Kita disini juga merupakan pejuang. Kita itu Pejuang lingkungan. Dulu zaman penjajah para pahlawan melawan penjajah asing. Tak jauh beda, saat ini kita semua adalah pejuang yang melawan perusak lingkungan. Kita melakukan usaha agar industri tidak merusak lingkungan. Kita dorong dan bangun kesadaran kalangan industri untuk mengelola limbahnya dengan baik dan benar demi menyelamatkan generasi mendatang," imbuhnya.
Sementara itu disela acara peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI di lingkungan PPLI, salah seorang karyawan yang telah 27 tahun mengabdi, Hartono yang merupakan Supervisor di Divisi Insinerator PPLI mengungkapkan rasa bahagianya masih terus dipercaya membersamai perusahaan. Insinerator sendiri sebuah fasilitas layanan pengolahan limbah dengan metode thermal. Fasilitas yang ada di PPLI ini merupakan salahsatu yang terbesar di Indonesia dengan kemampuan memusnahkan limbah hingga 50 ton perhari.
"Saya merasa ditempat ini saya bisa berbuat untuk kebaikan lingkungan. Mampu memberikan ketenangan kepada masyarakat dari ancaman limbah berbahaya," ungkapnya.
Para pekerja PPLI tampak tengah mengikuti jalannya upacara bendera memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan RI di kawasan pabrik. (Foto : Istimewa/iNewsBogor.id)
Pria yang akrab disapa Tono itu mengaku bekerja di PPLI memiliki resiko tinggi. "Nyawa taruhannya. Karena yg diurus limbah berbahaya yang bisa menimbulkan penyakit bahkan kematian pada mereka yang terpapar bila tidak dikelola baik," tambahnya.
Namun, lanjut Tono, dengan penerapan SOP (Standar Operation Prrocedure) yang benar dan pengetahuan yang tepat, maka resiko terpapar limbah berbahaya bisa dihindari. Ia mengaku bangga kerja di PPLI karena menerapkan aturan yang ketat dan sangat peduli pada lingkungan. "Teknologi yang digunakan juga menunjang pelestarian lingkungan. Jadi kami yang bekerja di dalam tidak khawatir walau harus berdekatan dengan limbah berbahaya," tambahnya.
Diakui pria yang kini berusia 48 tahun tersebut hingga saat ini dirinya tak pernah ada keluhan sakit parah sebagai dampak mengelola limbah berbahaya. "Paling penyakit akibat pola makan seperti kolesterol aja," katanya.
Selain upacara, peringatan 17 Agustus 2024 di PPLI kali ini juga dimeriahkan dengan berbagai lomba antar karyawan seperti tarik tambang, balap karung, estafet sarung dan makan kerupuk.
Editor : Furqon Munawar