CILEUNGSI, iNewsBogor.id- Yayasan Ihsan Alfara sukses menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Halaman Yayasan Ihsan Alfara Jalan Raya Cileungsi - Jonggol Gg Emposan RT 01 RW 01 Kp Cipeucang, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Minggu malam 22 September 2024. Acara Tabligh Akbar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus Haul Bapak Ja'anin bin Senen dan Ibu Saidah binti Said ini dihadiri ratusan warga Bogor Timur dan jamaah Rohmatul Ummah.
Ratusan warga dan jamaah terlihat antusias mengikuti acara dengan membacakan maulid secara khusuk.
Acara juga dihadiri Pimpinan Majelis Rohmatul Ummah KH Muhammad Solihin Zaeilani, Ulama dari MUI Pusat KH Dr Mohammad Shofin Sugito MA, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Gus Agil Nuruzaman, Ketua Yayasan Ihsan Alfara Bapak Slamet, Habib Abdulloh bin Abu Bakar Al Idrus, Habib Husein bin Umar Al Athos, Ustaz Fahrudin Yusuf, Ustaz Salman Al Farisi, Kades Cipeucang Ghofar Atmaja, Kol (Purn) Drs H Wahid Wahyudi MM, Ustaz Dimyati, Ustaz Maman Abdulrahman, Ustaz Komaru Zaman, alim ulama serta tokoh masyarakat, tokoh pemuda Cipeucang.
Dalam tausiahnya Pimpinan Majelis Rohmatul Ummah KH Muhammad Solihin Zaeilani, menyampaikan pesan penting mengenai indahnya kebersamaan serta mengajak hadirin untuk meneladani perilaku Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari hari.
Di kesempatan tersebut KH Muhammad Solihin Zaeilani juga mengimbau agar umat Muslim tetap bersatu dan menjaga ukuwah islamiyah sehingga tidak mudah di adu domba. Karena diakhir zaman ini, kata Kiai Solihin, timbul banyak fitnah di masyarakat.
"Kumpul jadi satu seperti ini senang atau senang?, gembira atau gembira?, kalau para habaib dan para Kiai bersatu senang atau senang senang? kalau para habaib dan para Kiai kompak senang atau senang?. Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh para habaib guru kita para Kiai guru kita semuanya sehingga janganlah diadu," ungkap Kiai Solihin dalam lantunan sholawat.
Sementara Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Gus Agil Nuruzaman menyampaikan pentingnya peran ulama.
"Ulama-ulama kita itu seperti bek dan penjaga gawang. Saat negara ini kacau Bapak Ibu sekalian pertahanan terakhir adalah Kiai, ulama dan umat serta santrinya," kata Gus Agil.
"Ulama memberikan benteng-benteng soal akhlak benteng-benteng soal budi pekerti kepada generasi-generasi muda hari ini," timpal Gus Agil.
Sedangkan, Ulama dari MUI Pusat KH Dr Mohammad Shofin Sugito MA menjelaskan keberadaan Nabi Muhammad SAW di tengah-tengah umatnya sebagai pemberi rasa aman dari azab dan kebinasaan. Hal ini berbeda dengan apa yang dialami oleh sebagian umat sebelumnya. Hal ini sesuai dalam Surat Al Anfal ayat 33:
"Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu (Muhammad) berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun,".
Lalu, kata Ustaz Shofin, ulama ditanya oleh masyarakat itu kalau Rasulullah masih hidup Bagaimana dengan sekarang apakah ayat Al qur'an itu berlaku pada saat Rasulullah hidup.
Jawabannya, kata Ustaz Shofin, adalah yang namanya azab itu terkait dengan perbuatan manusia itu terkait dengan omongan manusia itu terkait dengan pergaulan manusianya bagaimana. Maka ketika ada hal-hal demikian maka azab pun bisa jatuh.
Berarti, lanjut dia, ketika azab jatuh maka harus ada solusi yaitu Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam. Oleh karena itu kita ini kadang tidak sadar sedang berbuat dosa apa tyidak sehingga ada akibat atas kesalahan dan dosa yang kita lakukan kepada orang lain.
Tahu- tahu, kata dia, tiba-tiba punya anak tawuran, tahu-tahu punya anak narkoba. Menurut Ustaz Shofin, kita tidak pernah tahu itu sebuah ujian ataukah itu akibat kesalahan dan dosa kita yang kita lakukan kepada orang lain.
"Oleh karena itu para ulama segera memberi solusi solusinya adalah bagaimana menghadirkan Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam di tengah-tengah kita menghadirkan Rasulullah di tengah keluarga kita. Bagaimana caranya pertama perbanyak selawat. Sebenarnya acara semacam ini adalah untuk kita rajin membaca selawat serta mengingat Rasulullah dan ajarannya. Lalu hadirkan majelis majelis membacakan hadist dan sabda Nabi Muhammad SAW," kata Ustaz Shofin.
Dalam kesempatan tersebut Habib Husein bin Umar Al Athos menyampaikan Nabi Muhammad SAW adalah sosok manusia yang paling mulia, manusia sempurna yang tidak perah Allah ciptakan manusia yang kecuali kekasihnya Baginda Nabi Muhammad SAW.
"Nabi Muhammad SAW sempurna akhlaknya zahir dan batin sehingga Baginda Nabi Muhammad SAW menjadi nabi penutup dari para nabi makanya setelah Nabi Muhammad enggak ada nabi lagi," kata Habib Husein.
Setelah sholawat acara ditutup dengan pembacaan doa oleh Habib Abdulloh bin Abu Bakar Al Idrus dan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh Kol (Purn) Drs H Wahid Wahyudi MM.
Editor : Suriya Mohamad Said