BOGOR, iNewsBogor.id - Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup penyandang disabilitas, Universitas Indonesia (UI) melalui program Pengabdian Masyarakat berkolaborasi dengan Yayasan Difabel Action Indonesia (YDAI) menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Kota Bogor, Selasa, 24 September 2024.
FGD ini bertujuan untuk menggali lebih dalam pengalaman dan aspirasi penyandang disabilitas dalam mengakses transportasi umum di Kota Bogor.
Melalui diskusi mendalam, terungkap sejumlah kendala yang dihadapi penyandang disabilitas dalam menggunakan transportasi umum
Penyandang disabilitas atau juga dikenal dengan difabel merupakan kelompok rentan masyarakat yang seringkali mengalami diskriminasi dan marjinalisasi dalam layanan publik, salah satunya adalah hak layanan transportasi umum yang adekuat dan aksesibel.
Dalam aktivitas sehari-hari, penyandang disabilitas seringkali mengalami permasalahan dalam layanan transportasi umum, seperti masih minimnya akses terhadap layanan tersebut, mereka tidak dapat mengakses transportasi umum dengan baik yang pada akhirnya dapat menghambat mobilitasnya dalam ruang kota.
Padahal pelayanan jasa transportasi umum yang memadai bagi penyandang disibilitas wajib disediakan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai Undang-Undang No. 8 Tahun 2016.
Permasalahan tersebut sebenarnya tidak hanya terjadi di Indonesia, namun juga di berbagai negara lainnya sehingga mendorong perumusan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) No. 11, yaitu sustainable cities and communities, yang mengamanatkan terselenggaranya transportasi publik yang inklusif.
Sebagai bentuk pengamalan nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi pada poin Pengabdian kepada Masyarakat dan mendukung pencapaian SDGs no. 11, Tim Pengmas UI melaksanakan FGD tentang “Peningkatan Aksesibilitas Penyandang Disabilitas pada Sarana Transportasi Umum di Kota Bogor”, yang bekerja sama dengan Yayasan Difabel Action Indonesia (YDAI).
Saat ini, Kota Bogor sedang berupaya menjadi kota ramah disabilitas melalui perumusan Peraturan Daerah (Perda) disabilitas, layanan transportasi ramah disabilitas, dan pembenahan lainnya di sektor publik.
Husnul Fitri selaku Ketua Pelaksana Kegiatan Pengmas UI dari Sekolah Kajian Stratejik dan Global UI, perumusan kebijakan publik perlu didukung dengan peningkatan kesadaran, pengetahuan, dan keterampilan para pemangku kebijakan dalam merumuskan perencanaan transportasi umum yang bersifat universal, inklusif, dan ramah disabilitas.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta