BOGOR, iNewsBogor.id – Pasangan calon Wali Kota (Cawalkot) Bogor nomor urut 2, Atang Trisnanto dan Annida Allivia, membawa visi “Bogor Nyaman Hidupnya” dalam Pilkada 2024 dengan 9 program kerja konkret di bidang kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial.
Menurut Atang Trisnanto, pengalamannya selama 5 tahun menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Bogor telah mengantarkannya untuk menyapa lebih dari 5.000 warga, baik melalui kunjungan ke gang-gang maupun pertemuan di gedung dewan. Meski jarang terliput media, interaksi ini membantunya merumuskan berbagai kebijakan pro-rakyat yang kini dijalankan oleh Pemerintah Kota Bogor.
Salah satu kebijakan yang diusung adalah program tebus ijazah dan berbagai peraturan daerah yang pro-kesejahteraan. Atang menilai pengalaman ini menjadi bekal penting dalam merancang 9 program konkret untuk menciptakan “Bogor Nyaman Hidupnya” bagi seluruh warganya.
Selama lebih dari seminggu masa kampanye, Atang bersama Annida telah menyosialisasikan program kerja mereka yang mencakup 4 misi utama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kesembilan program ini dirancang untuk menyentuh langsung kehidupan warga Kota Bogor, mulai dari dalam keluarga hingga aspek sosial yang lebih luas.
Masa kampanye Pilkada 2024 akan berlangsung dari 25 September hingga 23 November 2024. Dalam kurun waktu sekitar dua bulan ini, masyarakat memiliki kesempatan untuk mempelajari program-program yang diusung pasangan calon kepala daerah.
Jika terpilih dalam Pilkada 2024, Atang-Annida menargetkan program-program berikut:
1. 1 Keluarga 1 Sarjana
2. Penambahan 6 SMP Negeri Baru
3. Bantuan Biaya Masuk Sekolah Swasta
4. Pembangunan 1 RSUD Baru
5. Program Dokter Keluarga dan Psikolog: Bogor Sehat Jiwa Raga
6. Santunan bagi Penyandang Disabilitas, Janda, dan Lansia
7. Santunan Kematian yang dapat diakses oleh keluarga untuk kebutuhan mendesak seperti pemakaman
8. Insentif bagi Marbot, Guru Ngaji, Rohaniwan, serta Guru Swasta dan Pesantren
9. Insentif bagi Guru Swasta dan Pesantren
“Saya telah berkeliling dan menyapa langsung warga Kota Bogor selama 5 tahun terakhir, bukan hanya di daerah pemilihan saya, tetapi hampir di seluruh penjuru Kota Bogor. Setidaknya 5.000 kali saya bertemu warga dan menyerap aspirasi mereka. Banyak yang tidak terekspos media, tetapi warga menginginkan hidup yang nyaman, bukan sekadar kota yang indah,” ungkap Atang.
Menurutnya, kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial adalah faktor penting yang harus diprogramkan oleh pemerintah. Selama ini, berbagai isu sosial seperti Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), zonasi, serta kekurangan sekolah negeri menjadi masalah yang belum terselesaikan. Karena itu, Atang-Annida berkomitmen untuk menambah 6 SMP Negeri baru dan memberikan bantuan biaya sekolah swasta agar tidak ada lagi siswa yang putus sekolah karena alasan biaya, serta mewujudkan program “1 Keluarga 1 Sarjana”.
Untuk mendukung pendidikan di Kota Bogor, Atang-Annida tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur sekolah dan bantuan biaya, tetapi juga memberikan insentif bagi guru swasta dan pesantren yang menjadi ujung tombak dalam mencerdaskan generasi penerus bangsa. Selain itu, insentif bagi marbot, guru ngaji, dan rohaniwan sangat penting dalam membina spiritual dan moral masyarakat, yang menjadi bagian tak terpisahkan dari misi “Bogor Nyaman Hidupnya”.
Atang meyakini, dengan optimisme dan dukungan masyarakat, 9 program konkret ini akan mewujudkan visi “Bogor Nyaman Untuk Semua”.
“Pengalaman dalam penganggaran di DPRD serta mendengarkan langsung keluhan warga selama ini menjadi bekal penting bagi saya dan Neng Annida. Insyaallah, bersama kita wujudkan ‘Bogor Nyaman Hidupnya’,” ujar Atang.
Lebih lanjut, Atang juga menyoroti pentingnya perhatian terhadap janda, lansia, dan penyandang disabilitas yang kualitas hidup dan martabatnya belum sepenuhnya terjamin oleh program pemerintah saat ini. Sebagai contoh, kunjungan Atang ke Kampung Warung Bandrek, Kelurahan Bondongan, Kecamatan Bogor Tengah mengungkap adanya banyak lansia, janda, dan penyandang disabilitas yang membutuhkan bantuan rutin, seperti perawatan kesehatan, pangan, dan kebutuhan dasar lainnya.
Jumlah lansia di Kota Bogor mencapai 107.830 jiwa atau 10,1 persen dari total populasi. Angka harapan hidup warga Bogor mencapai 72,77 tahun untuk laki-laki dan 78,4 tahun untuk perempuan. Oleh karena itu, Atang-Annida berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup kelompok rentan ini melalui program santunan khusus bagi mereka.
Di bidang kesehatan, Atang menilai akses pelayanan kesehatan di Kota Bogor perlu diperbaiki dengan membangun RSUD baru. Saat ini, 60 persen pasien di RSUD Kota Bogor berasal dari Kabupaten Bogor, sementara warga Bogor Selatan sulit menjangkau RSUD yang ada. Oleh karena itu, RSUD baru yang lokasinya strategis dan memiliki fasilitas kesehatan modern perlu segera diwujudkan.
“Semua gagasan ini berasal dari aspirasi warga. Insyaallah, dengan izin Allah dan restu masyarakat, kita akan membangun RSUD baru, memberikan santunan bagi penyandang disabilitas, janda, dan lansia. Hidup nyaman bisa terwujud jika kesehatan, pendidikan, dan spiritualitas warganya terjaga dengan baik. Mari kita lanjutkan 5.000 langkah ke depan untuk Bogor Nyaman Hidupnya,” pungkasnya.
Editor : Ifan Jafar Siddik