BOGOR, iNewsBogor.id - Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor kembali mengukir langkah penting dalam pembentukan generasi muda pencinta alam.
Melalui pelepasan resmi Pendidikan Dasar (Diksar) Angkatan XXVII Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Atmawana, UIKA melahirkan para pencinta alam muda yang siap berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan dan pengembangan karakter.
Acara pelepasan berlangsung meriah dihadiri oleh Wakil Rektor III, Dr. Hambari, MA, yang diwakili oleh Kepala Unit Career Center, Ritzkal, S.Kom., M.Kom., dan pembina Atmawana, Dr. Rimun Wibowo, acara ini juga dihadiri para pendiri Atmawana, yakni Bang Away Wahyu Wijaya, Bang Ruslan Abdul Ghofur, dan Bang Mizar, di Kampus UIKA Bogor, Jalan KH Sholeh Iskandar, Rabu (20/11/2024).
Ketua Panitia, Khoirul Umam, memimpin jalannya pelepasan. Sementara itu, Ketua Atmawana periode 2024/2025, Musyafa Rifqi (Lele), dalam sambutannya menekankan pentingnya disiplin, kekompakan, serta larangan kontak fisik dan perpeloncoan selama kegiatan.
Peserta Diksar Angkatan XXVII Mapala Atmawana UIKA Bogor, saat dilepas oleh jajaran Rektorat UIKA dan Pembina. (Foto : Istimewa/iNewsBogor.id)
Pesan Penting dan Nasihat Inspiratif
Wakil Rektor III UIKA melalui Ritzkal, menyampaikan pesan untuk menjaga etika dan menjauhkan segala bentuk perpeloncoan.
“Kegiatan ini harus menjadi sarana pembentukan karakter yang positif tanpa ada unsur paksaan,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan peserta dan memastikan ketersediaan makanan yang layak serta sesuai preferensi.
Dr. Rimun Wibowo, selaku pembina Atmawana yang juga menjabat Kaprodi Ilmu Lingkungan, FTS, UIKA, memuji organisasi ini sebagai wadah pembentukan softskill dan hardskill.
“Di Atmawana, mahasiswa dilatih kepemimpinan, penyelesaian konflik, manajemen waktu, empati, kedisiplinan serta akhlaqul karimah. Selain itu, hampir semua tahapan pembinaan melibatkan fisik, seperti mendaki, survival, dan penelitian lingkungan biofisik maupun sosial,” jelasnya.
Peserta Diksar Angkatan XXVII Mapala Atmawana UIKA Bogor mengabadikan momen bersama usai pelepasan. (Foto : Istimewa/iNewsBogor.id)
Dr. Rimun juga mengapresiasi perubahan besar Atmawana yang telah meninggalkan tradisi perpeloncoan. “Kini kegiatan lebih terarah, bermanfaat, dan membangun kemampuan peserta,” tambahnya.
Rangkaian Kegiatan di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS)
Setelah pelepasan, peserta melanjutkan kegiatan lapangan di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), mencakup area Sukaharja hingga Tamansari. Selama lima hari, peserta mengikuti berbagai kegiatan seperti:
1. Simulasi survival, meliputi pembuatan bivak, pengolahan makanan alami, dan manajemen sumber daya di alam.
2. Latihan navigasi darat, dengan menggunakan kompas dan peta untuk memahami medan.
3. Eksplorasi ekosistem, yang bertujuan meningkatkan kesadaran terhadap keberagaman lingkungan.
4. Penanaman pohon, sebagai wujud komitmen pelestarian alam.
Tujuan dan Harapan Kegiatan
Kegiatan Diksar ini bertujuan untuk membentuk generasi pemimpin yang tangguh, peduli lingkungan, dan berjiwa sosial. Selain itu, program ini memperkuat solidaritas tim sekaligus mencetak regenerasi Mapala Atmawana yang kompeten.
“Diksar ini bukan hanya soal bertahan di alam, tetapi juga membangun jiwa kepemimpinan dan solidaritas,” ucap Ketua Atmawana, Musyafa Rifqi.
Acara pelepasan ini menjadi awal perjalanan bagi peserta Diksar Angkatan XXVII. Mereka diharapkan mampu membawa semangat cinta alam, menjaga kelestarian lingkungan, dan terus mengharumkan nama UIKA di masa depan.
Editor : Furqon Munawar