MOSCOW - Panas, Perang Rusia dan Ukraina masih berlangsung, Inggris sebagai anggota NATO disebut-sebut bisa 'menghilang' dari muka bumi jika terus ikut campur dalam urusan 2 negara bekas Uni Soviet tersebut.
Ilmuwan sebut Inggris pastikan Rusia akan lenyap dalam hitungan detik, jika Rusia melancarkan serangan balik menggunakan bom nuklir. Saat ini, Inggris adalah salah satu negara yang paling vokal mengutuk serangan Rusia ke Ukraina, selain memasok senjata ke tentara Kyiv untuk melawan kemajuan Moscow.
Ilmuwan nuklir dari Cardiff University, Prof. Campbell Craig, sementara itu, mengatakan dia tidak bisa membayangkan seperti apa dunia ini dan dampaknya jika Perang Dunia Ketiga benar-benar pecah.
'Inggris baiknya tidak ikut campur urusan mereka, karena sekali saja Rusia melancarkan serangan Inggris bisa lenyap dari muka bumi dalam hitungan detik,'' tegas Craig. Craig mengklaim sebagian besar kota di Rusia, Eropa, dan Amerika Serikat (AS) akan menjadi sasaran dan dihancurkan jika perang nuklir pecah antara Moskow dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Seperti dilansir dari Daily Star, padahal, peringatan itu pernah dikeluarkan oleh mantan ajudan presiden Rusia Frants Klintsevich pada 2017. Senator Rusia mengklaim bahwa jika Inggris melakukan serangan awal di Moskow maka negara itu mungkin dihancurkan dalam serangan balik. Peringatan itu muncul setelah mantan Menteri Pertahanan Inggris Michael Fallon mengeluarkan pernyataan bahwa pihaknya tidak bisa mengesampingkan penggunaan senjata nuklir sebagai serangan pertama dalam keadaan paling ekstrem.
Pernyataan Fallon harus ditanggapi dengan tegas dan saya tidak takut melakukannya. Dalam situasi ini, pernyataannya harus dianggap sebagai elemen perang psikologis yang serius dan menjijikkan," kata Klintsevich.
Ancaman kehancuran Inggris jika terjadi perang nuklir juga ditegaskan oleh pakar politik internasional dari University of Leicester, Prof. Andrew Futter dalam wawancara eksklusif dengan Daily Star, baru-baru ini. Futter memandang Presiden Rusia Vladimir Putin memiliki sedikit keuntungan atas penggunaan senjata nuklir tetapi 'perang saudara' dan pertumpahan darah mungkin membuatnya putus asa untuk melakukannya. Menurut Futter, isu Rusia menggunakan senjata nuklir dipandang memang sangat menakutkan.
Editor : Hilman Hilmansyah