BOGOR, iNewsBogor.id - Pengrajin tradisional kue keranjang legendaris khas imlek berkiprah sejak tahun 1980 di wilayah kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor, merupakan penyuplai ke wilayah Tangerang, DKI Jakarta, Bekasi dan Bogor, khususnya untuk perayaan tahun baru imlek,
Kini, pengrajin kue keranjang berlokasi di Jalan Raya Cicangkal Kampung sukamanah RT 001/006 Desa Tamansari Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor, dipegang oleh Erni Suwardi, generasi ke tiga keluarga..
Ia menuturkan, usaha membuat kue keranjang khas Tionghoa ini merupakan warisan dari leluhur keluarganya. Dalam hal itu, Erni berniat mempertahakan warisan keluarga membuat kue keranjang untuk disajikan dalam perayaan tahun baru imlek.
Produksi kue keranjang legendaris di Rumpin Bogor melalui proses permentasi guna menjaga kualitas rasa dan tahan lama. (Foto : iNewsBogor.id/Iwan)
Dalam proses pembuatan keu keranjang Erni menjelaskan, kue keranjang berbahan dasar gula putih dan tepung ketan ini memakan waktu cukup lama karena dengan cara dipermentasi. Menurutnya, proses memasak kue keranjang masi menggunakan cara tradional, guna mempertahankan rasa. "Kita memasak masi menggunakan kayu bakar, dan adonan kue keranjang melalui permentasi selama 15 hari baru bisa dimasak, dan prosesnya sampai 12 jam," ujarnya, Kamis (16/01/2024).
Ia menuturkan, kue keranjang dibuat dengan berbahan dasar gula putih, tepung ketan yang dimasak secara bersamaan. "Gula putih dimasak selama 5 jam, dan baru tepung ketan dan gula putih dimasukan untuk dimasak bersamaan lalu dibungkus dengan daun pisang," sambung Erni.
"Sehari saya membuat kue keranjang mencapai 50 kilo adonan. Sekali produksi itu satu tabung atau satu angkatan sebanyak 65 kilo," tambahnya.
Ia menjelaskan, dirinya menekuni pembuatan kue keranjang khas imlek ini dimulai dari tahun 1980 yang beralamat kampung sukamanah RT 001/006 Desa Tamansari Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor.
Pekerja tengah proses produksi kue keranjang legendaris di Rumpin Kabupaten Bogor. (Foto : iNewsBogor.id/Iwan)
"Dulu itu yang usaha kue keranjang ini dari Nenek saya dan kedua orang tua saya, lalu kemudian saya, dan saya sekarang generasi ke tiga," jelas Erni.
Erni mengeluhkan penjualan kue keranjang tahun ini mengalami penurunan lantaran harga gula putih sedang mengalami kenaikan mencapai 30 persen. "Omset sekarang lagi turun mencapai 3,6 ton, tapi ini masi berjalan dan harga kue sekarang sedikit mahal. Jadi pendapat omset sedang turun," tuturnya.
"Sekarang harga jual kue keranjang 40 ribu perkilo. Dari susunan 3 hingga 9, dimulai dari harga Rp. 100 ribu hingga Rp. 450 ribu susunan 9 kue keranjang," terangnya.
Tentang kualitas, Erni menjamin penjualan kue keranjang yang dipasarkan ke wilayah Tangerang, Jakarta, Bekasi dan Bogor, sangat berbeda meski sudah lama tapi rasanya masih bagus dan terjaga.
"Kue keranjang kita buat untuk pesanan, nanti orang orang ngambil dari sini, ada yang untuk dijual lagi dan juga untuk acara keluarga perayaan tahun baru imlek," pungkasnya.
Editor : Furqon Munawar