SUKABUMI - Dampak demo ratusan sopir angkutan kota (angkot) jurusan Cibaraja-Cisaat-Sukabumi kemarin lalu di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Jalan Ir. Djuanda, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi sebabkan terlantarnya penumpang yang hendak naik angkot.
Aksi unjuk rasa mereka dipicu atas adanya kebijakan Pemkot terkait perubahan trayek angkutan umum yang menolak untuk menerapkan kembali trayek angkutan lama.
Trayek lama tersebut yaitu dari dari Jalan Stasiun-Zaenal Jakse dan keluar di Jalan Ahmad Yani (gedung BRI).
Tetapi merupakan berkah bagi para pelaku ojek online (ojol) dan ojek pangkalan (opang).
Seperti yang diungkapkan pengemudi ojek online Hardianto (32 tahun), sejak hari Senin 14/3/2022 lalu, orderan terus masuk ke aplikasinya hingga kini, Selasa 15/3/2022.
"Alhamdulillah, dari tadi pagi belum berhenti narik karena angkot 08 nya masih demo, ini berkah buat kamu bagi pengemudi ojol dibanding sebelumnya,” ungkapnya.
Lanjutnya, penumpang yang dibawanya itu rata-rata bertujuan ke sejumlah pasar atau sekolah di Kota Sukabumi, yang biasanya menggunakan angkot.
"Ada ibu-ibu ke pasar dan anak sekolah, dan harapan ke depan semoga bisa kembali normal. Kalau punya aplikasi bisa pesan (ojek online), tapi yang tidak punya kasihan, berbagi rejeki,” katanya.
Selain itu, penumpang asal Sukaraja Sukabumi Nuri Maulidia (33) yang biasa menggunakan jasa angkutan kota mengatakan, ketidaktahuannya atas demo angkot yang terjadi.
"Mau berangkat kerja, gak tau kenapa kok gak ada angkot, eh ternyata lagi demo, dari tadi tunggu depan Yogya mau ke Cibaraja kok ga ada terus makanya pesen Ojol, Pake ojol emang lebih cepet, tapi kalau mau lebih hemat emang naik angkot," tutupnya.
Editor : Hilman Hilmansyah