get app
inews
Aa Text
Read Next : Wamen Dalam Negeri Sambut Kehadiran Akademi Buah Nusantara, Dorong Ketahanan Pangan Nasional

Dinkes Kota Bogor Selidiki Dugaan Keracunan Makanan di Sekolah, 36 Siswa Alami Gejala

Rabu, 07 Mei 2025 | 20:03 WIB
header img
Petugas Dinkes Kota Bogor mengambil sampel makanan dan memeriksa dapur penyedia makanan MBG setelah puluhan siswa mengalami gejala keracunan makanan. Foto: Istimewa

BOGOR, iNewsBogor.id — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor bergerak cepat merespons laporan dugaan keracunan makanan yang menimpa puluhan siswa di salah satu sekolah swasta di Kota Bogor. Insiden ini mencuat setelah sejumlah siswa mengalami gejala mual, muntah, diare, dan demam usai menyantap makanan dari penyedia katering MBG.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) begitu mendapat laporan pada Rabu siang (7/5/2025). Berdasarkan penelusuran, kasus pertama diketahui muncul sekitar pukul 15.00 WIB sehari sebelumnya.

“Hingga saat ini, total ada 36 siswa yang mengalami gejala, sebagian besar berupa diare ringan. Dari jumlah tersebut, 12 orang sempat dirawat, dan 5 di antaranya masih menjalani perawatan inap. Sisanya sudah membaik,” ujar Retno.

Dari hasil pendataan sementara, diketahui bahwa katering MBG pada tanggal 6 Mei 2025 menyuplai sekitar 2.977 porsi makanan ke 13 sekolah berbeda. Namun hingga pukul 17.00 WIB pada 7 Mei, belum ada laporan serupa dari sekolah lain.

Dinkes Kota Bogor langsung melakukan pemeriksaan terhadap sampel makanan dan lingkungan dapur penyedia untuk mendeteksi kemungkinan sumber kontaminasi. Retno menyebutkan bahwa hasil laboratorium atas sampel makanan tersebut diperkirakan akan keluar dalam beberapa hari ke depan.

"Pengambilan sampel makanan dan usap lingkungan telah dilakukan. Kami juga memastikan bahwa dapur penyedia mengikuti standar keamanan pangan," tambahnya.

Menindaklanjuti instruksi Wali Kota Bogor, Dinkes turut menggandeng Dinas Pendidikan Kota Bogor guna melakukan monitoring di 12 sekolah lainnya dan mempersiapkan penanganan jika ditemukan kasus tambahan.

Selain itu, Dinas Kesehatan juga telah:

  • Melakukan inspeksi kesehatan lingkungan (IKL) ke dapur penyedia makanan.

  • Memberikan pelatihan higiene dan sanitasi pangan kepada penjamah makanan.

  • Mewajibkan penyimpanan sampel makanan selama 2x24 jam di freezer.

  • Memberikan penyuluhan dan pembinaan berkala kepada seluruh penyedia makanan sekolah.

Sri Nowo Retno juga mengingatkan masyarakat untuk lebih teliti dalam mengonsumsi makanan.

“Pastikan makanan yang dikonsumsi diolah secara higienis dan disimpan dengan baik. Bila mengalami gejala keracunan, segera hubungi puskesmas terdekat atau call center PSC 119,” tegasnya.

Kasus ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan ketat terhadap keamanan pangan di lingkungan sekolah, terlebih dalam program makanan bergizi (MBG) yang menyasar ribuan siswa setiap harinya.

Editor : Furqon Munawar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut