Ia mengaku tertarik dengan konsep IPB University, karena hal tersebut membuat UMKM halal food atau semacam smart halal food center. Apalagi master plan kawasan agrowisata halal sinergi dengan kebijakan Pemkot Bogor yang sejak tahun 2010 telah menerbitkan Perwali Kota Halal.
"Harus diakui memang kurang berjalan dengan baik, tapi dengan adanya kesepakatan ini semoga jadi awal yang lebih baik dalam mewujudkan Kota Bogor sebagai kota halal," jelasnya.
"Kita memiliki 68 UMKM dan baru 0,06 persen yang sudah memiliki sertifikasi halal. Jadi ini gayung bersambut dalam usaha menuntaskan dan meningkatkan yang halal serta lainnya," kata Syarifah yang didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Anas Rasmana, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Deni Wismanto, Camat Bogor Selatan, Hidayatullah, Lurah Rancamaya, Hardi Suhardiman dan perwakilan perangkat daerah terkait.
Sebelum dilakukan penandatanganan kerja sama, Syarifah menyampaikan, pada 5 Januari 2022, ia bersama perwakilan IPB University mendatangi Wali Kota Bogor, Bima Arya untuk menyampaikan timeline dan meminta persetujuan terkait rencana kawasan Agrowisata Halal Rancamaya.
Wakil Rektor Bidang Internasionalisasi, Kerja Sama dan Hubungan Alumni IPB University, Prof. Dodik Ridho Nurrochmat mengatakan, pihaknya merasa sangat senang mendapat kepercayaan dari Pemkot Bogor untuk bersama-sama membuat masterplan kawasan agrowisata halal.
Dari masterplan tersebut menurut dia, ada dua hal yakni masterplan wisata halalnya yang diharapkan bisa membantu Pemkot Bogor dan masyarakat Kota Bogor yang betul-betul fungsional, tidak hanya gambarnya yang indah, tetapi bisa dimanfaatkan untuk perkembangan agrowisata halal.
Selain itu tentu saja sangat penting tidak hanya dari segi arsitektur, aksesibilitas dan sosial ekonomi harus diperhatikan.
"Melihat potensi pasar dan pengalaman, kami yakin rencana ini memiliki dampak yang positif. Salah satu contohnya yang ditangkap oleh Korea Selatan, yang kemudian dibuatkan pasar yang representatif. Dalam beberapa hal kita tidak bisa membuat pasar yang bagus kemudian tempatnya pindah. Pasarnya jadi, bangunan fisiknya jadi tapi tempat jualan pisang pindah," kata Dodik.
Dirinya menyampaikan pengalaman lain adalah saat melihat Pasar Laladon. Dengan kondisinya yang ada, merevitalisasi gedungnya tidak cukup, karena terkadang ada hal-hal lain yang harus dipertimbangkan dan tidak hanya masterplan.
Dodik juga berharap mudah-mudahan bukan hanya gambar, tetapi menjadi upaya bersama agar tempat itu benar-benar bisa fungsional.
"Nanti harus kita kaji juga apakah aksesibilitas, sosial dan ekonomi bisa masuk. Kemudian agrowisata produk halal, tentu saja kita siapkan tidak hanya tempatnya tetapi produknya juga, kemudian ketika produknya ada apakah pembelinya ada atau tidak. Nah ini yang harus kita diskusikan untuk kita kerjakan bersama-sama. Kita tidak boleh putus asa, harus optimis, namun tetap berhitung cermat," tegasnya.
Usai penandatanganan, kegiatan dilanjut dengan agenda kick-off meeting yang membahas rencana pendukung dengan menghadirkan Prof. Yonny Koesmaryono yang menyampaikan materi rencana kegiatan penyusunan masterplan Agrowisata Halal Rancamaya.
Kemudian, Sugiyono menyampaikan pengembangan pusat distribusi pangan halal terintegrasi dan terakhir Prof. Khaswar Syamsu yang memaparkan pengembangan UMKM Center berbasis rantai produk halal.
Editor : Hilman Hilmansyah