get app
inews
Aa Text
Read Next : Dari Ojol ke IPB: Kisah Inspiratif Riko Jandika, Ojek yang Bikin Gagal Paham!

Meski Sepi Pembeli, Maman Tak Pernah Henti Edarkan Koran

Senin, 02 Juni 2025 | 15:01 WIB
header img
Maman, 60 tahun, tetap setia menjajakan koran di Kota Bogor meski zaman terus berubah. Foto: iNewsBogor.id/ Ifan Jafar Siddik

BOGOR, iNewsBogor.id – Di tengah era digital yang terus menggerus media cetak, seorang pria berusia 60 tahun bernama Maman, warga Kebon Pedes, Kota Bogor, tetap setia menjalani profesi yang telah digelutinya selama 35 tahun terakhir: menjadi loper koran.

Ayah dari empat anak yang semuanya telah menikah ini masih bangun dini hari setiap harinya, menata koran dan mengayuh sepeda menyusuri sudut-sudut kota untuk menawarkan berita cetak kepada siapa saja yang masih membutuhkan sentuhan kertas di pagi hari.

"Dulu saya jualan koran bisa sampai 45 eksemplar sehari, semua jenis koran, dari Kompas, Bola, sampai Poskota," ujar Maman, mengenang masa kejayaan media cetak.

Maman memulai profesinya sejak era keemasan koran pada tahun 1980-an, ketika setiap pagi puluhan ribu eksemplar koran tersebar di seluruh sudut Kota Bogor. Saat itu, sekitar 500 loper koran bekerja aktif di Bogor, menyebarkan informasi dari tangan ke tangan.

Namun kini, angka itu menyusut drastis. Menurut Maman, hanya sekitar 50 orang saja yang masih bertahan sebagai loper koran di Kota Bogor. Sebagian besar telah menyerah, kalah oleh perkembangan zaman dan perubahan gaya hidup masyarakat yang lebih memilih membaca berita lewat gawai.

Yudi, seorang agen koran yang sudah lama bekerja sama dengan Maman, mengakui bahwa penurunan penjualan koran sangat terasa dalam beberapa tahun terakhir.

“Penjualan turun drastis. Sekarang yang beli koran bisa dihitung jari. Orang lebih pilih baca berita dari HP,” katanya.

Dulu, Maman biasa menjajakan koran di Stasiun Bogor, tempat yang ramai oleh penumpang kereta pagi. Kini, ia berpindah ke depan toko donat Dunkin di kawasan Jalan Sudirman Kota Bogor, tempat yang masih ramai meski tak seramai dulu. Ia duduk diatas sepeda dengan sabar, menawarkan koran kepada pejalan kaki dan pelanggan setia yang masih ingin mencium aroma khas kertas pagi hari.

Meski usianya tak lagi muda, semangat Maman tetap menyala. Baginya, menjadi loper bukan hanya soal mencari nafkah, tapi juga soal pengabdian pada profesi yang telah membesarkannya.

“Saya bangga jadi loper. Ini pekerjaan jujur. Walau sekarang makin sedikit yang beli, saya tetap jalani. Selama masih ada yang baca, saya akan terus jualan,” tuturnya tegas kepada iNewsBogor.id, Senin (2/6), dengan mata yang tetap menyimpan harapan.


Maman, 60 tahun, tetap setia menjajakan koran di Kota Bogor meski zaman terus berubah. Foto: iNewsBogor.id/ Ifan Jafar Siddik

Di tengah dunia yang bergerak cepat ke arah digital, kisah Maman menjadi pengingat akan ketekunan, kesetiaan, dan perjuangan kecil yang sering terlupakan. Ia adalah salah satu dari sedikit pejuang koran yang masih berdiri tegak di tengah arus perubahan zaman.

Editor : Furqon Munawar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut