Festival Merah Putih 2025 Ditutup Doa Lintas Agama: Pesan Damai untuk Bogor dan Indonesia

BOGOR, iNewsBogor.id – Rangkaian Festival Merah Putih (FMP) 2025 resmi berakhir pada Sabtu (31/8/2025) lewat Closing Ceremony yang hangat dan penuh makna. Acara penutup digelar di Mako Resimen 1 Pas Pelopor Korps Brimob, Kedunghalang, Kota Bogor, dengan konsep doa bersama lintas agama.

Suasana terasa khidmat saat tokoh-tokoh lintas iman hadir dan memanjatkan doa untuk kedamaian negeri. Habib Hasan Al Atas yang memimpin doa menegaskan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban, terutama di tengah maraknya kericuhan beberapa waktu terakhir.

Baca Juga

Kopi Bogor Bangkit Lagi! Festival Merah Putih 2025 Hadirkan Cita Rasa Legendaris

“Jangan mau diadu domba. Kedamaian dan ketertiban adalah ajaran setiap agama. Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk memberi ketenangan dan kebahagiaan,” ujar Habib Hasan.

Ia mengingatkan, kerusuhan hanya membawa kerugian, terutama bagi ekonomi rakyat, dan bisa mengancam keutuhan NKRI.

“Aksi anarkis itu merusak. Mari kita lawan dengan kebaikan dan kedamaian untuk siapa pun di Indonesia,” tegasnya.

Baca Juga

Puncak Acara Festival Merah Putih Berakhir Meriah di Lanud Atang Sandjaja Bogor

Senada dengan itu, Ketua Umum FMP 2025 Benyamin Mbooh menekankan bahwa semangat persatuan yang diusung festival ini harus terus digelorakan, tak hanya di Bogor, tetapi di seluruh tanah air.

“Kami prihatin dengan situasi belakangan ini. Tapi kami yakin NKRI harga mati. Kota Bogor harus jadi pelopor persatuan,” ujarnya.

Pesan persatuan itu juga dituangkan lewat aksi teatrikal di penghujung acara. Adegan dramatis menggambarkan sekelompok orang yang mencoba memecah belah bangsa, namun dihadang oleh sosok pemuda teguh memegang bendera Merah Putih—sebuah simbol bahwa Indonesia tak akan mudah goyah.

“Yang berusaha menghancurkan akan kalah. Kita harus optimis, apapun ujian yang datang, bangsa ini akan terus maju dan bersatu,” pungkas Benyamin Mbooh.

Festival Merah Putih 2025, yang berlangsung sebulan penuh, kembali menegaskan satu pesan penting: semangat kebersamaan dan cinta tanah air adalah kunci melawan provokasi.

Editor : Ifan Jafar Siddik