Data Satelit: Hanya 0,51% Wilayah IKN yang Memiliki Ketersediaan Air Tinggi
BOGOR, iNewsBogor.id – Kajian terbaru dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menunjukkan bahwa ketersediaan air di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN) masih sangat terbatas. Berdasarkan analisis citra satelit, hanya 0,51 persen wilayah IKN yang memiliki air permukaan dalam jumlah tinggi.
Kajian ini dilakukan oleh Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN dengan menggunakan teknologi Artificial Neural Network (ANN) atau Jaringan Saraf Tiruan (JST), berdasarkan data satelit Sentinel-2A selama periode Januari hingga Desember 2022.
Hasilnya, wilayah IKN terbagi menjadi tiga kategori:
“Model JST ini menggunakan tiga indeks utama, yaitu NDVI, NDWI, dan LSWI yang diolah melalui Google Earth Engine. Pendekatan ini jauh lebih fleksibel dibandingkan metode statistik biasa,” ujar Peneliti Ahli Utama BRIN, Laras Toersilawati, dalam diskusi daring bertajuk Media Lounge Discussion (MELODI), di Gedung Kusnoto, Jalan Ir, H, Juanda, Kota Bogor, Kamis, (2/10/2025).
Laras menjelaskan, rendahnya ketersediaan air di IKN berpotensi menimbulkan dampak serius, mulai dari penurunan curah hujan, kualitas air yang memburuk akibat kontaminasi logam seperti zat besi, hingga potensi konflik akibat meningkatnya kebutuhan air bersih seiring pertumbuhan populasi pendatang.
Solusi: Bendungan hingga Konsep Kota Spons
Sebagai langkah mitigasi, BRIN merekomendasikan pembangunan bendungan, sistem perpipaan, embung, serta konservasi lingkungan seperti pembuatan hutan kota dan reboisasi. Laras juga menekankan pentingnya penerapan konsep Sponge City, yaitu kota yang mampu menyerap dan memanfaatkan air hujan secara alami.
“Pengelolaan air yang berkelanjutan harus diimbangi dengan edukasi masyarakat agar bijak menggunakan air dan tidak mencemarinya,” tambahnya.
Editor : Furqon Munawar