get app
inews
Aa Text
Read Next : 2 Rumah Roboh di dalam Kawasan Perumahan Elite di Bogor, Pemilik Gugat Pengembang

Kebijakan Penyegelan Ekowisata Puncak Picu PHK, Warga Sampaikan Protes Langsung ke Menteri

Senin, 06 Oktober 2025 | 21:14 WIB
header img
Warga kawasan Puncak, Bogor, melancarkan protes keras dengan menghadang iring-iringan Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol saat melintas pada pada Jumat (03/10/2025). Foto: Ist

BOGOR, iNewsBogor.id - Warga kawasan Puncak, Bogor, melancarkan protes keras dengan menghadang iring-iringan Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol saat melintas pada pada Jumat (03/10/2025). Aksi ini menuntut pertanggungjawaban atas kebijakan sepihak yang mereka nilai merugikan mata pencaharian warga.

Aksi penghadangan terjadi di kawasan Simpang Pasir Angin, Megamendung, saat sang Menteri sedang dalam perjalanan pulang usai menghadiri kegiatan penanaman pohon dan pungut sampah di sungai.

Salah satu atribut protes yang paling menonjol membawa pesan tajam: "Segel Tambang, Bukan Wisata Alam". Slogan ini menyuarakan keberatan warga terhadap penutupan banyak lokasi ekowisata di Puncak oleh Hanif Faisol.

Korban PHK Turun ke Jalan

Koordinator aksi, Asep Suhandi, menjelaskan bahwa para demonstran adalah karyawan dan pekerja yang menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat penyegelan tempat usaha mereka.

"Kami adalah karyawan dan pekerja yang menjadi korban dari penyegelan tempat usaha oleh Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol," kata Asep.

Aksi ini disebut Asep dilakukan secara spontanitas setelah mereka mendapat informasi melalui media sosial mengenai kehadiran Hanif Faisol di Puncak. "Begitu dapat info Menteri LH akan datang untuk menanam pohon, kami para korban PHK bersepakat menyampaikan langsung aspirasi ini," lanjutnya.

Mereka menuduh pemerintah hanya bisa bertindak tanpa memberikan solusi yang nyata bagi masyarakat terdampak. "Selama ini pemerintah tidak hadir membela kami. Kami hanya mencari nafkah. Dimana hati nurani mereka?" tegas Asep.

Warga Puncak juga menyatakan bahwa mereka selama ini sudah berupaya menjaga lingkungan dan mentaati aturan. "Kami selalu menjaga lingkungan hidup. Namun kesejahteraan kami juga harus diperhatikan. Tanpa keberadaan tempat usaha di Puncak, bagaimana kami bisa hidup?" papar Asep.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut