Heboh Se-Indonesia! Wanita Cantik Viral dari Lombok Ternyata MUA Pria, Identitas Asli Terbongkar
BOGOR, iNewsBogor.id - Berita viral di media sosial hari ini kembali memicu kehebohan publik. Warganet ramai memperbincangkan sosok “Sister Hong versi Lombok”, seorang wanita cantik berhijab yang fotonya beredar luas dan menjadi perbincangan di berbagai platform.
Namun di balik penampilan anggun dan wajah cantik yang viral tersebut, terungkap fakta mengejutkan: wanita itu ternyata seorang pria, seorang makeup artist (MUA) asal Lombok bernama Yanto, yang lebih dikenal dengan nama Dea.
Fenomena ini mencuat setelah beredar sejumlah foto Dea tanpa hijab di akun Instagram Nasi Krawu Mataram dan hailotim. Dari unggahan itulah publik mulai menyadari bahwa “wanita cantik berhijab” yang selama ini dikenal luas ternyata adalah seorang pria.
Sejumlah warganet mengaku heran karena Dea disebut telah menyamar sebagai wanita sejak 2017.
“Yang lebih heran itu kenapa keluarganya membiarkan? Beliau berhijab dari 2017. Kadus, RT, kadesnya membiarkan. Memalukan,” tulis seorang netizen.
“Gak lucu sih kalau hal seperti ini dinormalisasi terus di Lombok,” timpal warganet lainnya.
Nama Dea langsung menjadi bahan perbincangan. Banyak pengguna media sosial mengaku tidak menyangka karena selama ini mengenal Dea sebagai MUA profesional yang ramah dan berpenampilan islami.
Kehebohan ini membuat topik tersebut masuk dalam jajaran berita viral di medsos hari ini.
Sebagian warganet bahkan meminta agar pihak berwenang atau tokoh agama memberikan penjelasan terkait fenomena ini. Beberapa unggahan terlihat menandai Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Temenku juga pernah ketemuan sama dia ini, dia korbannya juga ikhdaal,” tulis seorang netizen.
“Astagfirullah, kenapa yang beginian dikasih panggung,” komentar lainnya.
“Apa kabar MUI?” tulis akun lain yang meminta perhatian lembaga keagamaan tersebut.
Di tengah memanasnya komentar, ada pula warganet yang mengimbau publik untuk tidak mudah memberikan panggung kepada figur yang terlibat kontroversi. Mereka berharap fenomena semacam ini tidak menjadi bahan sensasi yang berulang.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak terkait, sementara perdebatan di media sosial terus berlanjut.
Editor : Ifan Jafar Siddik