get app
inews
Aa Text
Read Next : IPB Run 2025 Kembali Guncang Kampus Hijau

Pulihkan Kawasan Puncak, KLH Tanam Ratusan Pohon di Lereng Gunung Gede Pangrango

Minggu, 07 Desember 2025 | 19:44 WIB
header img
Penanaman pohon oleh KLH dan EIGER Adventure Land di lereng Gunung Gede Pangrango sebagai upaya memperkuat ekosistem DAS Puncak. Foto: Istimewa

BOGOR, iNewsBogor.id – Upaya pemulihan lingkungan di kawasan Puncak kembali diperkuat. Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) bersama EIGER Adventure Land (EAL) menanam ratusan pohon endemik di area EAL, Megamendung, Kabupaten Bogor, Minggu (7/12/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen penguatan ekosistem Daerah Aliran Sungai (DAS) dan pengendalian laju kerusakan lingkungan di kawasan hulu.

Dalam kegiatan ini, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol diwakili oleh Staf Ahli Bidang Sumber Daya Pangan, SDA, Energi, dan Mutu Lingkungan, Direktur PLB3, serta Direktur Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut KLH.

Chairman PT Eigerindo MPI, Ronny Lukito, menyampaikan bahwa jenis yang ditanam kali ini antara lain Rasamala, pohon endemik yang tumbuh alami di kawasan Gunung Gede Pangrango.

“Sejauh ini kami sudah menanam 118.000 pohon, dan secara total sudah hampir 8 juta tanaman lokal yang kami kembangkan. Sinergi dengan KLH sangat penting agar setiap langkah pemulihan lahan dilakukan dengan tepat,” ujar Ronny.

Ia menegaskan bahwa kerja sama EIGER, KLH, pakar, dan berbagai pemangku kepentingan menjadi fondasi penting dalam mengelola run-off air, mencegah degradasi lahan, serta menjaga keseimbangan lingkungan hulu.

“Penanaman pohon tegakan dan penutup tanah adalah komitmen jangka panjang kami untuk menjaga kelestarian alam. Biarkan lingkungan tetap terjaga,” lanjutnya.

Direktur EIGER Adventure Land, Imanuel Wirajaya, menegaskan bahwa aksi tanam pohon ini merupakan momentum penting dalam perjalanan pemulihan ekosistem Puncak.

“Inilah titik ketika semua langkah kecil bertemu. Dari penanaman sebelumnya hingga hari ini, semuanya menyatu menjadi harapan besar bahwa pemulihan alam adalah komitmen bersama,” tuturnya.

Ia menyebut kolaborasi lintas sektor sebagai kunci memperkuat masa depan kawasan hulu yang kritis.

Pakar Botani dan Ekologi Hutan Tropis LIPI, Prof. Dr. Tukirin Partomihardjo, menilai pengembangan EAL harus mencakup aspek konservasi, terutama dengan rencana pembangunan Arboretum.

“Arboretum akan menjadi kawasan khusus untuk menanam, mengoleksi, dan melestarikan pohon berkayu. Fungsinya bukan hanya konservasi, tetapi juga penelitian, pendidikan, rekreasi, hingga menjadi paru-paru kota,” jelasnya.

Ia menekankan pentingnya ekowisata berbasis edukasi agar generasi muda memahami keanekaragaman hayati dan pentingnya pemulihan DAS.

Dosen dan Kepala Divisi Teknik Sipil dan Lingkungan IPB, Dr. Ir. Yuli Suharnoto, mengingatkan bahwa penanaman pohon di kawasan rawan harus berdasarkan kajian lokasi, geologi, dan iklim.

“Kita tidak bisa sembarang tanam. Harus melihat stabilitas lereng, jenis tanah, hingga curah hujan. Di EAL, semua itu sudah dikaji bersama BRIN dan para profesor,” ujarnya.

Menurutnya, zonasi penanaman sudah disusun untuk berbagai tujuan, mulai dari penahan air hingga pencegah longsor.

Kabid Tata Lingkungan DLH Kabupaten Bogor, Roby Ruhyadi, menegaskan bahwa PT Eigerindo MPI sudah mengikuti arahan teknis KLH secara tepat.

“Setelah seluruh ketentuan administratif dan rekomendasi dipenuhi, kami dari DLH akan melakukan pembinaan berkelanjutan, baik dari aspek perizinan maupun pengendalian lingkungan,” tegasnya.

Editor : Ifan Jafar Siddik

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut