BOGOR, iNews. Tingkat kesadaran masyarakat untuk membuang sampah rumah tangga dengan benar saat ini terus berkurang. Bahkan, masyarakat di kota besar yang mayoritas kalangan terdidik juga tidak menjamin mereka bisa peduli dan peka terhadap lingkungan.
Adalah perilaku sebagian warga di bantaran sungai, mereka menganggap cara paling praktis melenyapkan sampah rumah tangga dengan melemparnya ke daerah aliran sungai. Mereka juga tidak sadar perilaku tersebut bakal menimbulkan malapetaka ketika musim penghujan tiba.
Sampah-sampah yg dibuang ke sungai pun ternyata beragam, bukan hanya plastik atau bungkus nasi, tapi juga ban bekas, kasur, lemari hingga alat elektronik seperti televisi, batu baterai dan lampu yang tak terpakai lagi. Mereka tak sadar barang elektronik itu merupakan limbah bahan berbahaya beracun (B3) yang dapat membahayakan jiwa manusia.
Foto : Istimewa
Melihat hal itu, perusahaan pengolah limbah B3 PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) menginisiasi program kolaboratif "GEBER untuk Ciliwung Bersih". Geber ini merupakan singkatan dari gerakan bersama. Suatu istilah untuk sebuah kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama atau kolaboratif.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait