Sekolah Tatap Muka di Bogor, Begini Imbauan Wali Kota Bima Arya 

Hilman
Simulasi sekolah tatap muka di Bogor (Foto: Prokompim Kota Bogor)

BogorRaya, iNews.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mulai melakukan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang dimulai untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP). 

Wali Kota Bogor, Bima Arya langsung meninjau pelaksanaan simulasi PTM di SMPN 15 Kota Bogor, Jalan Mandala, Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara.

Bima Arya didampingi Sekda Syarifah Sofiah dan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Hanafi mengecek sejumlah fasilitas pendukung PTM, termasuk penerapan Protokol Kesehatan (prokes) dan memberikan edukasi mengenai bahaya Covid-19 kepada para pelajar.

Menurut Bima Arya, syarat-syarat PTM yang telah ditentukan sudah terpenuhi semua di SMPN 15. Di samping itu kondisi kasus corona di Kota Bogor sedang landai, bahkan tingkat hunian rumah sakit dibawah 20 persen, yang mana angka ini terendah di Jawa Barat.

“Namun demikian jika ada kejadian di lapangan atau tren di Kota Bogor kurang baik, maka kita akan adakan evaluasi. Untuk sekarang sistemnya siap," jelasnya.

Dalam simulasi PTM tersebut, Bima Arya menyebutkan, materi yang diberikan belum sepenuhnya, namun terlebih dahulu difokuskan pada edukasi dan sosialisasi tentang Covid-19. Hal itu dimaksudkan agar anak-anak paham tentang Covid-19 sebelum diminta menaati prokes.

“Makanya tadi saya memberikan penjelasan sederhana tentang berbahayanya ketika kita tidak menaati prokes," terangnya.

Setelah itu, kata dia, pertemuan berikutnya fokus pada materi dan itu pun terbatas, hanya 3 jam dalam sehari. Kemudian, kapasitas kelas hanya 50 persen.

"Kita juga ingin memastikan agar anak-anak harus selalu dimonitor oleh orang tua. Apabila ada gejala langsung ada tindakan dan diminta untuk tidak hadir ke sekolah,” tegas Bima Arya.

Kepada pihak sekolah dan Disdik, Bima Arya meminta semua data, terkait siapa saja siswa yang ketika pulang masih menggunakan transportasi umum (angkot), sehingga harus selalu dimonitor. 

“Itu tetap jadi atensi khusus. Fasilitas di sekolah untuk mendukung pelaksanaan PTM saya lihat tadi sudah siap apabila ada kejadian,” katanya.

Bima Arya menerangkan, standar sekolah yang bisa melaksanakan simulasi PTM diantaranya adalah sekolah yang siap dengan fasilitas kesehatan dan protokol kesehatan, adanya izin dari komite sekolah. 

Kemudian hanya siswa yang mendapat izin dari orang tua yang bisa mengikuti simulasi PTM dan harus mengisi check list yang telah ditentukan.

“Untuk pelaksanaannya bergantian, kita menimbang resiko jika dilaksanakan serentak. Sekarang pengenalan dulu sambil dipelajari kelemahan-kelemahan yang muncul apa saja,” katanya. 

Kepala Disdik Kota Bogor, Hanafi menambahkan, simulasi PTM di Kota Bogor dimulai 31 Mei hingga 4 Juni yang diikuti 36 SMP Negeri dan swasta secara bergantian sesuai jadwal yang disusun. "Di hari pertama ada 9 sekolah yang melaksanakannya secara bergantian," katanya.

Sementara untuk SD saat ini kata dia, masih dalam tahap verifikasi. Rencananya simulasi PTM akan dilaksanakan pada 21 Juni. 

Editor : Hilman Hilmansyah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network