"Selain dijajakan secara online, korban juga dieksploitasi secara seksual oleh para pelaku ini. Korban juga awalnya tak paham, tapi setelah dibujuk rayu dan diimingi akhirnya mereka mau," tutur Azis.
Polisi masih mendalami apakah hanya ada dua korban yang dieksploitasi secara seksual dan ekonomi oleh para pelaku atau ada korban lain. Begitu juga dengan ada tidaknya ancaman dari para pelaku kepada korban agar mau dieksploitasi tersebut.
"Korban yang masih duduk di bangku kelas 2 SMA itu saat ini sedang dilakukan rehabilitasi, penyidik yang melakukan pendampingan psikologis. Kalau untuk Covid-19 mereka aman, sudah dilakukan tes kesehatan," katanya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait