JAKARTA,iNews.id - PSK online Tantri (25) yang biasa menerima pelangganya di sebuah apertemen di Cengkareng, Jakarta Barat menceritakan hal yang sangat privasi.
Tantri menceritakan, bila saat hubungan intim dengan pelangganya, dia mengaku selalu menggunakan alat kontrasepsi, tapi terkadang dia meminta pasangannya untuk melepasnya. Walaupun hal ini berisiko tinggi tertular penyakit kelamin seperti HIV/Aids.
“Soalnya kan kadang supaya cepet keluar kita suka minta lepas alat pengaman (kondom),” ujar Tantri.
Baginya melayani pelanggan harus baik sehingga dia rutin melakukan perawatan wajah, tubuh termasuk organ intimnya ke dokter.
Meski harus mengeluarkan uang jutaan rupiah untuk perawatan, namun Tantri merasa puas karena sebanding dengan pendapatannya. Dengan tarif kencan berkisar Rp500 ribu-Rp750 ribu, pundi-pundi jutaan rupiah dapat dikantongi selama sebulan.
“Palingan bersih ke aku setiap bulannya Rp3 juta-Rp4 juta setelah pengeluaran sana sini,” ujar Tantri.
Tantri rela merogoh kocek berkisar Rp1 juta-Rp2,5 juta setiap dua bulan, untuk perawatan wajah, badan hingga alat vitalnya. PSK online ini berkeyakinan wajah glowing dan bodi mulus akan membuat dirinya laris manis.
“Itu belum termasuk pakaian kita ya,” kata Tantri, PSK online yang sudah 6 bulan menyewa dua kamar tipe studio di sebuah apartemen Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (11/10/2021).
Perawatan tersebut, dilakukan sebagai usaha meningkatkan daya saing dengan PSK online yang kian menjamur. Wasal Cianjur, Jawa Barat, ini juga menggunakan skin care merek ternama. Kelengkapan itu meliputi cream malam dan siang, masker, hand body, serum hingga sabun cuci muka.
Menurut dia, uang Rp1-Rp2,5 juta yang dikeluarkan per dua bulan sekali termasuk perawatan ke dokter wajah dan spa. “Kalau dua itu (wajah dan spa) bisa Rp750 ribu sekali perawatan,” kata Tantri.
Perawatan semacam itu biasa dia lakukan sebulan sekali. Namun, bila ada kulitnya bermasalah seperti jerawat dia terpaksa merogoh kocek untuk memuluskan wajahnya.
Selain perawatan wajah, Tantri harus melakukan perawatan kelamin. Konsultasi dengan dokter kandungan dia lakukan demi mendapatkan obat kontrasepsi yang dibelinya seharga Rp140 ribu. “Ya total buat itu (organ intim) saja minimal Rp300 ribu,” ucapnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait