"Saya polos dan membutuhkan pekerjaan. Saya putus asa," katanya.
"Mereka menyuruh saya bekerja untuk hari pertama dan dari sana, usaha saya akan menentukan bagaimana saya akan dibayar," katanya lagi.
Seperti yang dijelaskan Stephen, kesadaran tentang di mana dia akan bekerja awalnya membuatnya takut, tetapi rekan-rekannya memberinya beberapa ganja campuran sebagai rokok yang membantunya tenang.
Pada shift pertamanya itulah Stephen melihat salah satu rekannya, Otis, yang ditugaskan untuk melatihnya, "beradegan lincah" dengan mayat.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait