PHILADEPHIA,iNews.id - Perkosaan terjadi di kereta komuter (KRL) saat penuh sesak dilakukan seorang pria terhadap korbannya penumpang wanita. Parahnya, penumpang yang begitu banyak hanya menyaksikan saja, bahkan merekam dengan ponsel mereka dan tidak ada yang menolongnya.
Kasus ini terjadi di kereta komuter (KRL) Philadelphia yang penuh sesak. Penumpang lainnya dilaporkan tidak menelepon 911 saat pemerkosaan dilakukan seorang pria berusia 35 tahun di depan mata mereka.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 23.00 waktu setempat pada Rabu (13/10) ketika kereta Otoritas Transportasi Pennsylvania Tenggara (SEPTA) melakukan perjalanan dari Philadelphia ke pinggiran kota tetangga Upper Darby.
SEPTA mengatakan salah satu karyawannya akhirnya melihat pemerkosaan sedang berlangsung dan menelepon polisi, memungkinkan petugas untuk menangkap tersangka berpakaian setengah telanjang, yang kemudian diidentifikasi sebagai Fiston Ngoy, di dekat korban.
Inspektur Polisi Upper Darby Timothy Bernhardt mengatakan insiden itu terekam dalam video pengawasan, memberikan banyak bukti kepada penyelidik untuk mendakwa Ngoy dengan penyerangan dan pemerkosaan. Rekaman itu juga menunjukkan penumpang lain menyaksikan seluruh serangan dan tidak melakukan apa pun untuk membantu korban.
"Ini mengganggu," kata Bernhardt kepada afiliasi NBC News lokal WCAU-TV pada Jumat (15/10).
"Saya terkejut. Saya tidak punya kata-kata untuk itu. Saya tidak bisa membayangkan melihat apa yang Anda lihat melalui mata Anda sendiri, dan melihat apa yang dialami wanita ini, bahwa tidak ada yang akan masuk dan membantunya,” lanjutnya.
Bernhardt mengatakan dalam sebuah wawancara terpisah, ada banyak orang yang hadir selama pemerkosaan yang bisa saja campur tangan. “Seseorang seharusnya melakukan sesuatu,” katanya kepada afiliasi CBS News, KYW-TV.
Ini berbicara tentang di mana kita berada di masyarakat. Siapa yang akan membiarkan hal seperti itu terjadi?,” ungkapnya.
Polisi berusaha mengidentifikasi orang-orang yang berada di kereta pada saat penyerangan untuk mengumpulkan informasi tentang apa yang mereka saksikan. SEPTA mengatakan pemerkosaan bisa dihentikan lebih cepat jika pengendara menelepon 911.
"SEPTA mendesak siapa pun yang mengamati kejahatan yang dilakukan atau situasi berbahaya yang terjadi untuk melaporkannya," kata juru bicara badan tersebut Andrew Busch dalam sebuah pernyataan.
Sebuah laporan Fox News mengatakan beberapa penumpang tidak melakukan apa pun untuk membantu wanita yang diperkosa, tetapi malah merekam kejadian itu di telepon mereka.
Korban yang tidak diketahui identitasnya dirawat di rumah sakit untuk perawatan luka-lukanya setelah serangan itu. Polisi mengatakan Ngoy tidak mengenal wanita itu. Pelaku tidak dapat mengirim jaminan sejauh ini dan tetap di penjara.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait