2. Denjaka Korps Marinir
Pasukan hantu laut Detasemen Jala Mangkara Korps Marinir TNI AL saat melakukan latihan. Foto Ist
Detasemen Jala Mangkara atau Denjaka adalah satuan di bawah Korps Marinir TNI AL sehingga berkedudukan langsung di bawah Dankormar dan sebagai pelaksana utama dari Panglima TNI. Anggota dari Denjaka diambil dari dua satuan yang dimiliki TNI AL yaitu Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Batalyon Intai Amfibi (Taifib). Denjaka dibentuk atas dasar instruksi Panglima TNI yang ditujukan kepada Komandan Korps Marinir pada 13 November 1984.
Denjaka memiliki tugas sebagai antiteror meliputi anti-bajak kapal laut, anti-bajak pesawat udara, segala bentuk teror dalam aspek laut/udara/darat, perang kota/hutan/pantai/laut sabotase, serta sebagai intelijen dan kontra intelijen.
Pendidikannya berlangsung selama 6 bulan. Dalam kurun waktu tersebut, anggota Denjaka akan dibekali materi tentang teknik dan taktik anti-teror dan anti-sabotase, intelijen, dasar-dasar spesialisasi, komando kelautan, dan perang berkelanjutan.
Pendidikan yang serius membentuk pribadi individu anggota Denjaka memiliki keterampilan dan kemampuan yang mumpuni serta mampu menjalankan tugasnya. Keberhasilan pasukan khusus ini pun sudah terbukti dalam beberapa penugasan dan operasi baik di dalam maupun di luar negeri.
Salah satu keberhasilan dalam tugas Denjaka yang sudah dilakukan adalah saat evakuasi korban pesawat AirAsia QZ-8501 pada tahun 2015.
Editor : Suriya Mohamad Said
Artikel Terkait