Hacker Rusia Ngeper Hadapi Pembalasan Arab Saudi, Minta Maaf Meretas Info Pribadi Putra Mahkota Arab

Rahman Asmardika
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman. (Foto: Reuters)

HACKER Hacker atau kelompok peretas asal Rusia ngeper dengan aksi pembalasan dari Arab Saudi. Ini setelah geng peretas tersebut  mencuri sejumlah besar informasi rahasia terkait klien kaya dari pembuat perhiasan Graff. 

Geng peretas ini menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga kerajaan di Timur Tengah, yang berada di antara korban mereka. 

Conti, sebuah geng peretas yang berbasis di Rusia yang melakukan 'perampokan virtual', segera menghapus 69.000 dokumen yang mereka curi dari Graff setelah pencurian tersebut diungkap media The Mail on Sunday akhir pekan lalu. 

Rincian pribadi tentang klien Graff, termasuk Donald Trump, Oprah Winfrey dan David Beckham, ditampilkan dalam dokumen yang diposting di 'web gelap'. 

Di antara klien tersebut juga terdapat orang-orang berpengaruh di Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), dan Arab Saudi, termasuk Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman. 

Dalam sebuah 'siaran pers', Conti berjanji bahwa 'informasi apa pun yang berkaitan dengan anggota keluarga Arab Saudi, UEA, dan Qatar akan dihapus tanpa paparan dan peninjauan apa pun. 

"Tim kami meminta maaf kepada Yang Mulia Pangeran Mohammed bin Salman dan anggota Keluarga Kerajaan lainnya yang namanya disebutkan dalam publikasi atas ketidaknyamanan ini," demikian disampaikan dalam siaran pers tersebut sebagaimana dilansir Daily Mail. 

Dalam apa yang tampak seperti sebuah upaya mencegah pembalasan, Conti mengatakan hanya 69.000 dokumen, mewakili satu persen dari total curiannya, yang telah bocor dan tidak ada informasi yang dicuri 'dijual di lelang atau ditawarkan sebagai sampel, atau diungkapkan dalam bentuk apapun. kapasitas lain kepada pihak ketiga mana pun'. 

Conti, yang diperkirakan telah menghasilkan jutaan dolar dari memeras korbannya, juga berjanji 'untuk menerapkan proses peninjauan data yang lebih ketat', tetapi memperingatkan pihaknya berencana untuk menerbitkan lebih banyak informasi curian yang 'akan berfokus secara eksklusif pada warga Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE)'.

“Tujuan kami adalah untuk mempublikasikan sebanyak mungkin informasi Graff mengenai deklarasi keuangan yang dibuat oleh plutokrasi Neo-liberal AS-Inggris-UE, yang terlibat dalam pembelian yang sangat mahal ketika negara mereka runtuh di bawah krisis ekonomi, pengangguran, dan Covid,” demikian disampaikan Conti. 

Pakar dunia maya mengatakan Conti tampak khawatir akan memicu kemarahan para pemimpin Timur Tengah, khususnya Putra Mahkota Mohammad bin Salman. Putra Raja Salman bin Abdulaziz ini dilaporkan telah memerintahkan serangan dunia maya terhadap musuh-musuhnya di masa lalu dan merupakan sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin. 

Ada juga yang menduga bahwa Conti memiliki hubungan dengan Kremlin, yang menekan mereka untuk mengeluarkan pernyataan itu.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network