JAKARTA, iNewsBogor.id - Saat Palestina dibombardir serangan zionis Israel, pihak Arab sama sekali tidak terlihat memberikan bantuan sebagai negara-negara yang dekat dengan wilayah konflik tersebut.
Padahal yang kita tahu beberapa negara memberikan bantuan terhadap Palestina ketika sedang berjuang menghadapi Israel. Bahkan Indonesia yang notabene jauh dari kawasan tersebut uga telah memberi bantuannya. Atau sebut saja Qatar yang secara terbuka dan murah hati mendukung secara finansial dan politik.
Rupanya negara-negara Arab ini punya sebab tersendiri mengapa tidak memberikan bantuan ke Palestina yang saat ini tengah terlibat konflik terbuka dengan Israel.
Pada tahun 2018 lalu, Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammed bin Salman mengatakan dia ingin menekankan "Islam moderat" di kerajaan yang telah lama dibentuk oleh pandangan ultrakonservatif.
Melansir dari washingtonpost.com, dalam sebuah wawancara dengan Jeffrey Goldberg dari Atlantik, putra mahkota telah mengakui bahwa orang-orang Yahudi memiliki hak atas tanah air mereka sendiri. Hal yang sangat tabu mengingat dua negara ini dikenal sebagai musuh bebuyutan.
Dillihat dari konteks geopolitik strategis bagaimanapun pernyataan tersebut mencerminkan sesuatu yang lebih dari sekadar perubahan kebijakan di dalam istana kerajaan Saudi.
Ditambah lagi belakangan ini secara diam diam maupun terbuka, Israel telah banyak menjalin kerjasama dengan beberapa negara di Jazirah Arab. Selain itu teknologi persenjataan Israel sangat canggih, bahkan telah mengembangkan sejumlah senjata nuklir. Beberapa dari produksi senjatanya juga sempat diekspor ke beberapa negara-negara Arab.
Dilansir dari npr.org, Salah satu negara yang menjalin kerjasama ini adalah UEA. Disaat banyak pemerintah di Timur Tengah tetap mempertahankan tradisi dengan keras mengutuk Israel, namun pemimpin Uni Emirat Arab, Khalifa bin Zayed Al Nahyan malahan tidak membuat komentar publik sama sekali.
Bahkan saat muncul berita pertempuran antara Israel dan Hamas yang telah menewaskan lebih dari 100 warga Palestina termasuk 31 anak-anak. Menurut pejabat di Gaza, hampir tidak ada sama sekali berita tersebut dikeluarkan oleh pemerintah UEA.
Kerajaan Arab Saudi mungkin tidak menandatangani kesepakatan tersebut, tetapi diam-diam membangun hubungannya sendiri dengan Israel. Pada 2020 lalu, Benjamin Netanyahu saat masih menjabat Perdana Menteri Israel melakukan kunjungan bersejarah ke Arab Saudi.
Melihat potensi persenjataan Israel yang besar karena telah memiliki senjata nuklir membuat beberapa negara tidak ingin campur tangan. Terlebih tidak adanya kontribusi dalam bentuk apapun dari Palestina untuk negara- negara Arab juga membuat banyak negara ini tidak ingin mengambil resiko.
=======================================
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Jum'at, 12 Agustus 2022 - 19:30 WIB oleh Rizky Darmawan dengan judul "Mengapa Negara-negara Arab Tidak Membantu Palestina? Berikut Ini Sebabnya".
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait