BOGOR, iNewsBogor.id - Penyakit sifilis atau dikenal juga sebagai penyakit raja singa merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema Pallidum. Penyakit ini dapat diobati hingga sembuh. Namun, obat sifilis yang digunakan harus dengan resep dokter dan tidak bisa dibeli dengan bebas.
Jika seorang wanita hamil menderita sifilis, penularan dari ibu ke anak dapat terjadi, yang berpotensi menyebabkan hasil buruk yang serius termasuk berat badan lahir rendah, lahir mati dan sifilis kongenital. Untuk ini alasannya, infeksi tetap menjadi bagian dari program skrining antenatal.
Sifilis bisa ditularkan dari ibu hamil yang terinfeksi ke anak yang dikandungnya. Kondisi ini mengakibatkan komplikasi serius, bahkan kematian anak yang belum lahir.
Ibu hamil yang menderita sifilis dan menularkannya ke janin dikenal sebagai sifilis kongenital. Penyakit sifilis yang dialami selama kehamilan bisa meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, dan kematian kelahiran.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan ibu hamil untuk skrining sifilis setidaknya sekali selama kehamilan.
Waktu terbaik skrining sifilis untuk ibu hamil dilakukan saat kunjungan prenatal pertama. Jika nantinya ditemukan penyakit ini, maka bisa segera diobati sebelum menyebabkan masalah serius.
Adapun bayi yang terpapar sifilis bisa lahir tanpa gejala, tapi dapat mengalaminya dalam beberapa minggu jika penyakitnya tidak segera diobati.
Tanda dan gejala bisa sangat serius. Bayi yang tidak diobati mungkin mengalami keterlambatan dalam perkembagannya, mengalami kejang, bahkan meninggal dunia.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait