Menurut Adi, dalam sistem presidensial multipartai extreme seperti di Indonesia ada kutukan yang disebut dengan presiden minority, seringkali presiden terpilih itu adalah yang tidak mendapatkan dukungan mayoritas di parlemen. Itu terjadi pada SBY di periode pertama, dan itu juga terjadi pada periode pertama Jokowi.
"Jokowi memang menang melawan Prabowo tapi parlemen saat itu dikuasai oleh pendukung Prabowo, efeknya begitu banyak undang-undang yang menguntungkan PDI Perjuangan saat itu diubah secara total," jelasnya.
Adi mengatakan, sekalipun PDI Perjuangan punya boarding pass, punya jagoan banyak, ada Puan, Ganjar dan lain-lain. Tapi koalisi itu suatu hal yang tidak bisa dihindarkan. Karena tentu tidak mau semua kebijakan politik penguasa atau kebijakan politik pemenang selalu ditolak, itu tentu akan mengancam stabilitas politik.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait