Sejak 2015, mereka sudah berhasil mereduksi sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga, sebesar 20 persen. Karena setiap harinya, bank sampah dapat mengolah hingga 7 ton sampah.
Selain pengelolaan secara langsung, bank sampah juga ternyata berdampak pada perubahan perilaku masyarakat. Kehadiran bank sampah, memicu meningkatnya kepedulian masyarakat pada sampah dan lingkungan.
"Itu membuat mereka lebih terpacu dan semangat mengumpulkan sampah. Sampah yang awalnya takndipansang kini justru menjadi pundi-pundi rupiah tambahan," terang Hadi.
Wali Kota Bogor Bima Arya berbagi suka cita bersama warga dengan mengacungkan Piala Adipura ke udara. (Foto : iNewsBogor.id/ist.)
Dia menyebut hingga saat ini, Kota Bogor memiliki 127 bank sampah. Jumlah itu terdiri dari Bank Sampah Induk Berbasis Aparatur (BASIBA), dan bank sampah unit yang tersebar di seluruh kecamatan.
DLH juga masih sangat terbuka pada warga, yang ingin membuka bank sampah. Pemkot justru akan memfasilitasinya dengan memberikan sosialisasi, pendampingan, dan fasilitas berupa kantong pemilah, buku tabungan, dan timbangan digital.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait